Berita

dedi irawan/net

Politik

IMM Minta Para Dewan Lebih Sopan dalam Mengkritik Pemerintah

KAMIS, 27 AGUSTUS 2015 | 13:25 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Politisi Indonesia, khususnya anggota DPR, bisa lebih elegan dalam mengeluarkan kritik terhadap ppemerintah, mengingat mereka memiliki akses langsung untuk bertanya kepada pemerintah.

"Gayanya harus diubah. Tidak boleh sama dengan kami (mahasiswa) maupun kawan-kawan LSM yang punya keterbatasan akses dan tidak ada jaminan UU," ujar Ketua Bidang Keilmuan DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Bidang Keilmuan Dedi Irawan kepada Kantor Berita Politik RMOL (Kamis, 27/8).

Pernyataan Dedi ini menanggapi sejumlah kritik pedas dan dinilai kurang sopan dari anggota DPR terkait besaran anggaran Rp 140 miliar untuk pembuatan website Revolusi Mental yang baru diluncurkan Menteri Koordinator Pembangunan Masyarakat dan Kebudayaan Puan Maharani.


"Kita harus cermati. Ini anggarannya masih dugaan, bukan fakta kebenaran. Apalagi pihak Kemenko sudah mengklarifikasi bahwa itu tidak benar. Itu salah satu contoh saja untuk rasional dan sopan dalam mengkritik," sambungnya.

Lebih lanjut, mahasiswa pascasarjana UI ini menilai bahwa di jaman modern semuanya telah beralih ke sistem digital. Untuk itu, ia menilai wajar jika Kementerian PMK ingin membuat website Revolusi Mental sebagai sarana penghubung antara pemerintah dengan masyarakat.

"Apalagi Revolusi Mental itu kan visi besar dari pemerintahan Kabinet Kerja. Sehingga visi utama memang website sebagai salah satu instrumen sosialisasi masyarakat menjadi sangat penting dan tepat keberadaannya," sambungnya.

Dedi mengatakan, tantangan bangsa akan semakin berat jika para politisi mengedepankan sikap "politik asal beda". Seharusnya semua bergotong royong membangun bangsa ini. Begitu juga rakyat yang memberi kepercayaan kepada pemerintah dan DPR untuk bisa membawa bangsa ini sejahtera. Rakyat selalu berkeyakinan apa yang dilakukan pemerintah dan DPR sejatinya demi kepentingan bangsa.

"Rakyat percaya pemerintah bisa atasi masa-masa sulit. Rakyat juga nggak sewot saat dewan mau beli kasur milyaran rupiah dan bangun gedung dengan fasilitas mewah. Sejatinya rakyat percaya semua itu demi kepentingan bangsa yang lebih baik," tandasnya. [ian]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya