Berita

rini soemarno/net

Politik

Perkuat Rupiah, Jokowi Harus Reshuffle Menteri BUMN

KAMIS, 27 AGUSTUS 2015 | 08:28 WIB | LAPORAN:

Presiden Joko Widodo (Jokowi) didesak untuk segera mengganti Menteri BUMN Rini Soemarno sebagai salah satu upaya memperkuat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis (BCA), Uchok Sky Khadafi menilai Menteri BUMN tak becus mengurusi BUMN. Faktanya, banyak BUMN yang terus merugi, bahkan terlilit utang triliunan rupiah, seperti yang dialami Garuda Indonesia. Karena itu, ia minta Presiden Jokowi segera melakukan reshuffle jilid II. Dan salah satu yang diprioritaskan untuk diganti adalah Menteri BUMN, Rini Soemarno.

"Pergantian tim kabinet ekonomi Jokowi, kemarin belum cukup, yang diganti hanya Menko saja. Sedangkan Menteri Keuangan. Menteri ESDM, dan Menteri BUMN belum disentuh atau diganti sama sekali," kata Uchok, di Jakarta, Kamis, (27/8).


Menurut Uchok, Menteri Rini sejak mulai bekerja banyak memicu kontroversi seperti merestui Garuda menambah utang dengan membeli pesawat untuk rute jarak jauh, merestui BUMN melakukan right issue dan berutang keluar negeri tanpa kontrol yag ketat.

"Sudahlah sebaiknya Rini segera mundur dari Menteri BUMN. Selama ini program dia sekadar menjual aset-aset BUMN. Jika tidak diganti. Rini akan menjadi beban Jokowi," tegasnya.

Senada, Direktur Eksekutif Energi Watch Indonesia, Ferdinand Hutahaean mengatakan, aksi Rini merestui BUMN melakukan buyback saham ditengah rupiah melemah justru menguntungkan sekelompok pemburu rente.
 
"Rini juga merestui konsesi JICT  kepada asing. Padahal, kasus dwelling time yang membuat Presiden 'murka' salah satu picunya adalah karena itu. Jadi Menteri Rini itu sepertinya terlalu banyak berpikir jual beli dan hutang yang mungkin saja dibalik transaksi itu ada deal deal atau fee yang mengalir sehingga kebijakan Rini  hingga saat ini selalu berkutat pada jual beli dan hutang," tutur Ferdinand.[wid]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya