Hiruk pikuk politik menuju hari Pemilihan Kepala Daerah serentak yang akan digelar pada 9 Desember 2015, sangat terasa di Kota Depok, Jawa Barat. Dua pasangan dipastikan bakal mengikuti pemilihan calon pemimpin Kota Belimbing itu.
Adalah Idris Abdul Shomad dan Pradi Supriyatna yang didukung koalisi PKS, Gerindra, dan Demokrat; serta Dimas Oky Nugroho dan Babai Suhaimi yang didukung PDIP, Golkar, PPP, Nasdem, PKB, dan PAN.
Forum dialog anak-anak muda Depok, yang menamakan diri Gerakan Muda Depok (GMD), menaruh sorotan tajam pada dua pasangan calon (paslon) ini. Menurut jurubicaranya, Felani Galih, para paslon masih belum memenuhi standar kriteria dan harapan masyarakat kota.
"Menurut kawan-kawan muda Depok yang tergabung ke dalam GMD, mereka jauh dari harapan mayoritas warga yang ingin adanya perubahan tipe kepemimpinan," tutur Galih yang ditemui saat diskusi GMD, di Kedai Ekspresi, Depok, Selasa, (25/8).
Meski demikian, Galih menyebut GMD tidak akan mengajak masyarakat untuk golput (tidak memilih). Malah, GMD berencana meluncurkan website yang berisi data-data dari profil paslon sampai track record mereka untuk jadi pertimbangan masyarakat.
"Forum diskusi yang diselenggarakan GMD adalah wadah bagi teman-teman yang berjiwa muda namun rindu perubahan. Jadi untuk masyarakat yang ingin gabung diskusi bisa lihat jadwalnya di twitter GMD @GerakanMudaDPK. Kami independen dan non partisan," terang Galih tentang organisasinya.
Aktivis komunitas Depok, Andi Malewa, berharap agar siapapun pemimpin Depok mendatang harus memperhatikan potensi anak-anak muda di Depok. Kota Depok tidak kaya sumber daya alam, maka pengembangan potensi sumber daya manusia harus menjadi salah satu perhatian serius pemerintah mendatang.
"Kami di sini (GMD) berharap agar masyarakat Depok, khususnya anak-anak muda jangan apatis. Pemuda harus kritis, jangan malu dan menganggap tabu bicara politik. Bagaimanapun Indonesia ada berkat para pemuda." ujar Andi.
Kota Depok sendiri memiliki posisi strategis secara politik maupun sosiologis karena berbatasan langsung dengan ibukota negara DKI Jakarta, juga daerah lain yaitu Tangerang Selatan, Bogor, dan Bekasi. Sehingga, perpolitikan Depok kerap disorot secara nasional.
[ald]