Berita

nasaruddin umar/net

MENGENAL ISLAM NUSANTARA (19)

Penumpang Gelap Islam Nusantara

RABU, 26 AGUSTUS 2015 | 10:09 WIB | OLEH: NASARUDDIN UMAR

"ISLAM Nusantara" bukan keranjang sampah yang bisa diisi segala macam. Bukan juga sebagai wadah untuk melegitiimasi sebuah konsep ajaran yang ses­ungguhnya jelas-jelas me­nyimpang dari ajaran dasar Islam, dan yang tak kalah pentingnya bukan juga wa­dah untuk melegitimasi sebuah kepentingan yang berjangka pendek dengan menempelkan diri ke dalam Islam Nusantara.

Bagaimanapun juga, ada sejumlah ajaran moral di wilayah Nusantara ini tida serta merta bisa dianggap sebagai Islam Nusantara. Krite­ria sebuah ajaran yang dapat diklaim sebagai Islam Nusantara ialah nilai-nilai ajarannya se­suai dengan ajaran dasar Islam sebagai ajaran monoteistik. Jika ada ajaran yang nyata-nyata mengembangkan ajaran syirik, yakni mengakui adanya kekuatan dan kekuasaan selain Allah Swt tidak bisa disebut Islam Nusantara. Ter­masuk juga praktek animisme (Latin: anima = roh), sebuah faham dan keyakinan yang men­ganggap segala sesuatu mempunyai roh yang harus dihormati oleh manusia. Roh-roh dari se­gala sesuatu bisa menjadi baik dan bisa men­jadi buruk. Untuk memelihara kebaikan roh maka manusia harus respek dan memuja mer­eka. Jika roh-roh itu marah maka bisa mem­berikan efek negative kepada manusia seperti datangnya penyakit, musibah, dan kegagalan, serta kekecewaan. Cara untuk mengatasi per­soala-persoalan tersebut menurut keyakinan orang yang memercayainya harus memberikan pemujaan terhadap roh-roh yang diduga pe­nyebab munculnya kesulitan hidup.

Animisme adalah kepercayaan lama ketika manusia masih tunduk sepenuhnya kepada alam raya. Mereka beranggapan bahwa alam raya ini memiliki kekuatan dahsyat yang bisa menghancurkan manusia. Itulah sebabnya ma­nusia harus memuja semua makhluk yang dini­lai memiliki kekuatan gaib lebih besar. Manusia harus memuja kebesaran pohon, keluasan laut, ketinggian gunung, keganasan harimau, kege­lapan goa.


Selain animisme, masih ada nilai ajaran yang perlu dicermati yaitu praktek bid'ah, khurafat, dan praktek-praktek syirik lainnya. Bid’ah ialah suatu kebiasaan yang bersifat ritual dilakukan seseorang yang tidak pernah dilakukan atau diperintahkan oleh Nabi. Seperti melakukan shalat sunnat sesu­dah subuh atau sesudah ashar. Meskipun jiwa kita lagi mood untuk mendekatkan diri kepada Allah swt namun tidak boleh kita mengada-adakan iba­dah yang tidak pernah dicontohkan Nabi atau para sahabatnya. Khurafat ialah praktek kepercayaan yang cenderung syinkretik karena menggabung-gabungkan antara ajaran agama dan praktek animi­isme, seperti banyak dilakukan di beberapa tempat di wilayah Indonesia. Mereka menggunakan ritual keislaman tetapi dilaksanakan di depan batu-batu besar, kuburan tua, pohon besar, kaki gunung, dan upacara adat ritual lainnya yang cenderung atau terang-terangan mengakui adanya maha kuasa se­lain Allah Swt.

Yang paling berbahaya ialah praktek syirik. Syirik berasal dari kata syarika-yasraku berar­ti mempersekutukan. Dari kata itu muncul kata syirk, syarik/musyrik, dan masyruk. ***

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya