Duta besar Indonesia yang dikirim ke luar negeri seharusnya orang yang memiliki kemampuan marketing yang mumpuni. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan volume ekspor Indonesia
Demikian pendapat pengamat ekonomi dari Perkumpulan Prakarsa, Setyo Budiantoro kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (26/8).
Menurutnya, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Luar Negeri harus bersinergi dalam memilih dubes.
"Kita lihat saat ini
kan duta-duta besar yang dipilih itu
kan nggak terlalu kompeten," kritiknya.
Kebanyakan para dubes itu dipilih dengan alasan politis atau mungkin balas jasa karena berkontribusi saat Pemilihan Presiden.
"Mungkin tim sukseslah, pendukung partai inilah, atau apalah, jadi bukan berdasarkan kompetensi untuk diplomasi perdagangan," tandasnya
Untuk diketahui, DPR berencana melakukan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) para calon duta besar pada awal September 2015.
Berikut nama dan negara/pos penempatan para calon dubes RI yang diajukan Presiden Jokowi kepada DPR: 1. Hasan Bagis, Abu Dhabi, Uni Arab Emirat; 2. Safira Machrusah, Alger, Aljazair 3. Bambang Antarikso, Baghdad, Irak; 4. Husnan Bey Fananie, Baku, Azerbaijan; 5. Ahmad Rusdi, Bangkok, Thailand; 6. Yuri Octavian Thamrin, Brussel, Belgia dan merangkap Keharyapatihan Luksemburg dan Uni Eropa; 7. Helmy Fauzi, Kairo, Mesir; 8. Mayjen TNI (Purn) Mochammad Luthfie Wittoeng, Caracas, Venezuela; 9. Mansyur Pangeran, Dakar, Senegal; 10. I Gusti Agung Wesaka Puja, Den Haag, Belanda merangkap Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia (OPCW);
11. Marsekal Madya TNI (Purn) Muhammad Basri Sidehabi, Doha, Qatar; 12. Ibnu Hadi, Hanoi, Vietnam; 13. Alfred Tanduk Palembangan, Havana, Kuba; 14. Wiwiek Setyawati Firman, Helsinski, Finlandia; 15. Iwan Suyudhie Amri, Islamabad, Pakistan; 16. Muhammad Ibnu Said, Kopenhagen, Denmark; 17. Rizal Sukma, London, Inggris merangkap Republik Irlandia dan Organisasi Maritim Internasional (IMO); 18. Tito Dos Santos Baptista, Maputo, Mozambik; 19. Mohammad Wahid Supriyadi, Moskow, Rusia; 20. Musthofa Taufik Abdul Latif, Muscat, Oman;
21. R Soehardjono Sastromihardjo, Nairobi, Kenya; 22. Marsekal Madya TNI (Purn) Budhy Santoso, Panama City, Panama; 23. Dian Triansyah Djani, New York untuk utusan tetap PBB; 24. Diennaryati Tjokrisuprihatono, Quito, Ekuador 25. Agus Maftuh Abegebriel, Riyadh, Arab Saudi 26. Amelia Achmad Yani, Sarajevo, Bosnia-Herzegovina 27. I Gede Ngurah Swajaya, Singapura 28. Sri Astari Rasjid, Sofia, Bulgaria 29. R Bagas Hapsoro, Stockholm, Swedia 30. Octaviano Alimudin, Teheran, Iran 31. Antonius Agus Sriyono, Vatikan 32. Eddy Basuki, Windhoek, Namibia 33. Alexander Litaay, Zagreb, Kroasia.
[wid]