. Rupiah Indonesia (Rp) bukan satu-satunya mata uang yang tengah mengalami pelemahan nilai tukar terhadap dolar AS saat ini. Mata uang Kolombia, peso Kolombia (Cop) saat ini juga tengah terjebak dalam tren yang sama.
Bila nilai tukar rupiah menembus angka 14.000 per 1 dolar AS, sejak pekan lalu, warga Kolombia telah geger karena nilai tukar peso Kolombia menembus angka 3.000 per 1 dolar AS.
Bahkan surat kabar lokal La Republika menyebut bahwa tidak pernah sebelumnya dalam sejarah, Kolombia memiliki nilai tukar peso semurah saat ini.
Sebagai perbandingan, saat
Rakyat Merdeka Online tiba di Kolombia pada 10 Agustus lalu, nilai tukar peso Kolombia terhadap dolar AS adalah 2.680 peso Kolombia per 1 dolar AS. Namun pada Senin (24/7), nilai tukar peso Kolombia terhadap dolar AS menukik hingga 3.236.
Tren pelemahan nilai tukar peso Kolombia terhadap dolar AS telah terjadi sejak setahun terakhir, hampir bersamaan dengan menurunya harga minyak dunia.
Terhitung sejak Agustus tahun lalu, nilai tukar peso Kolombia terhadap dolar AS menurun hingga 37,4 persen.
Perlu diketahui, lebih dari setengah dari ekspor Kolombia terdiri dari minyak mentah. Hingga tahun lalu, ekspor minyak mentah telah mengamankan sekitar 20 persen dari pendapatan pemerintah.
Penurunan harga minyak dunia memaksa pemerintah Kolombia untuk memperkenalkan langkah-langkah penghematan pada proposal anggaran tahun 2016 yang saat ini masih menjadi perdebatan hangat di kongres.
Di sisi lain, penurunan nilai tukar peso Kolombia juga telah mendoronh terjadinya inflasi di negara-negara Amerika Selatan lainnya.
Bank Sentral Kolombia sendiri telah meningkatkan proyeksi inflasi pada tahun 2015 ini akan mencapau 4,5 persen. Padahal, awalnya tingkat inflasi tahunan diproyeksikan hanya akan mencapai 3 persen.
[sam]