Berita

rizal ramli/net

Politik

Diskusi Terbuka RR dan JK Justru Memberi Kepastian untuk Investor

SENIN, 24 AGUSTUS 2015 | 12:12 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Pemerintah diharap menjadi fasilitator agar Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK), dapat duduk semeja dengan Menko Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli untuk membahas secara rasional proyek listrik 35 ribu Megawatt.

Sebelumnya, mengkritik proyek tersebut sebagai rencana yang tidak realistis dan ditunggangi kepentingan kelompok bisnis tertentu. Kritik menteri yang biasa disebut RR itu menuai kemarahan JK. Wapres menyebu Rizal menteri yang tidak beretika dan tak paham masalah.

"Pertemuan ini akan memicu daya tarik sendiri bagi pelaku usaha yang butuh kepastian dan penjelasan," kata Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Aceh, Samsul B Ibrahim, dalam keterangan pers yang diterima redaksi, beberapa saat lalu (Senin, 24/8).


Sebagai salah satu pelaku usaha, Samsul mengakui kebutuhan akan energi listrik cukup urgen di Indonesia. Ketersediaan energi listrik menjadi indikator penting bagi investor sehingga investasinya dapat dijalankan di Indonesia. Tentu saja pembangunan proyek listrik yang diwacanakan targetnya mencapai 35 ribu megawatt itu perlu diapresiasi sebagai langkah positif pemerintah dalam mendukung para pelaku usaha.

Namun di lain hal, penentuan target proyek tentu harus dibarengi dengan kemampuan yang dimiliki oleh pemerintah. Apalagi di tengah-tengah krisis global yang mengancam Indonesia. Target pembangunan listrik yang berlebihan justru dikhawatirkan akan merusak ritme pembangunan. Bagi Samsul, akan lebih baik kalau targetnya sederhana namun hasilnya lebih baik.

"Karena sesungguhnya para pelaku usaha butuh kepastian. Investor juga akan melihat keeseriusan pemerintah. Mana targetnya, mana realisasinya. Tapi kalau targetnya besar, realisasinya minus, itu bikin investor khawatir," jelasnya. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya