Berita

rini soemarno/net

Politik

Kenapa JK dan Rini Ngotot Pertahankan Tiga Proyek yang Dibiayai Utang?

SENIN, 24 AGUSTUS 2015 | 11:26 WIB | LAPORAN:

Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri BUMN Rini Sumarno seharusnya bisa menjelaskan ke publik mengenai alasan mereka bersikukuh dalam merealisasikan tiga proyek besar yang dibiayai oleh utang.

Ketiga proyek yang dibiayai utang itu adalah pembelian pesawat Airbus A350 oleh Garuda, pembangkit listrik 35.000 MW dan pengadaan kereta cepat untuk trans Jakarta-Bandung.

Begitu kata Direktur Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti saat berbincang dengan wartawan beberapa saat lalu, Senin (24/8).


"Kami mendorong jawaban JK, kenapa (ngotot)? Tapi jangan cuma bluffing ya atau cuma jawab harus tunduk sama presiden. Itu jimat dia kalau diserang selalu bilang harus tunduk presiden, padahal presiden sudah resah," ujarnya.

Lebih lanjut, Ray mewanti-wanti agar JK tidak main-main dalam proyek yang dibiayai utang. Ini mengingat berdasarkan catatan Bank Indonesia (BI) per April 2015 telah menunjukkan bahwa total utang luar negeri Indonesia sudah mencapai 300,292 miliar Dollar AS. Apalagi jika ditambah tiga proyek tadi yang ujung-ujungnya berpotensi tak terbayar BUMN, maka akan kembali membebani masyarakat.

Tak hanya pada JK, Ray juga meminta Menteri Rini Sumarno bisa menjelaskan secara rinci alasan pihaknya harus merealisasikan proyek pembelian pesawat untuk Garuda dan kereta cepat trans Jakarta-Bandung.

Terlebih program kereta cepat sudah pernah ditolak oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan. Sedangkan pembelian pesawat untuk Garuda dinilai Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli tidak realistis.

"Rini juga harus jelaskan, kenapa harus beli pesawat dan trans Jakarta-Bandung? kalau tetap tidak mau menjawab dan malah menyatakan itu urusan BUMN, ya menurut kami yang harus dipecat itu Rini, bukan Rizal," sambungnya.

"Dia tidak bisa katakan itu urusan BUMN dong. Kalau BUMN-nya beli sendiri itu urusan sendiri, lhah ini kan pake utang. Kalau BUMN tidak bisa bayar, yang bayar ya kita (masyarakat)!" tegas Ray. [ian]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya