Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, berencana memberikan kesempatan siswa-siswa Timor Leste menimba ilmu kehutanan di sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan.
Hal itu disampaikan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, dalam pertemuannya dengan Menko Bidang Ekonomi Timor Leste, Estanislu Aleixo da Silva, di Kementerian Kehutanan, Jakarta, Senin (24/8).
"Di unit kerja kehutanan Timor Leste, saat ini tercatat 89 alumni SKMA termasuk yang saat ini menjabat Direktur Jenderal dan staf ahli menterinya, lulusan sini," kata Siti.
Selain pendidikan kejuruan kehutanan, Kementerian yang dipimpinnnya telah memberikan pelatihan berbagai bidang teknis kehutanan untuk lebih dari 110 orang.
"Balai Diklat kehutanan di Kupang siap untuk terus melanjutkan pelatihan bagi peserta di Timor Leste,†ungkap Siti.
Pertemuan ini juga membahas kerjasama pengelolaan daerah aliran sungai (DAS). Baik Indonesia maupun Timor Leste telah menyusun rencana pengelolaan 10 DAS.
"Nanti pada 26 Agustus akan ada MoU di Istana di Istana Negara, dihadiri Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Timor Leste,†terang Siti lagi.
Menurut menteri asal Partai Nasdem ini, kerjasama pengelolaan DAS dengan Timor Leste sangat penting. Apalagi, aliran sungai tidak boleh terputus.
"Kita tangani yang kita punya. Jadi hulu dan hilir tidak boleh terputus," bebernya.
Da Silva sendiri dalam kunjungannya ke Jakarta akan mengunjungi Pusat Penelitian Kehutanan Internasional di Darmaga Bogor, kemudian Pusdiklat SDM Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Badan Litbang dan Inovasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Badan Litbang dan Inovasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Timor Leste menjadikan Indonesia sebagai mitra dekat dalam berbagai bidang pembangunan. Kemarin, mantan Perdana Menteri Timor Leste, Xanana Gusmao, pun melakukan kunjungan ke Menko Maritim dan Sumber Daya RI, Rizal Ramli, untuk membicarakan berbagai kerjasama dua negara.
[ald]