‎ Konflik Partai Golkar yang berdekatan dengan pilkada serentak cukup menyulitkan partai berlambang pohon beringin ini untuk menentukan calon-calon dalam pilkada.
‎Hal itu sebagaimana diutarakan Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Jakarta, Agung Laksono.‎
"Pilkada kali ini Golkar mengalami tingkat kesulitan yang tinggi dalam menentukan calon kepala daerah, Insya Allah semua bisa dilalui dengan baik," jelas dia dalam acara Halal bi halal keluarga besar Partai Golkar Kota Tegal, Minggu (23/8).
‎Meski demikian, mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) ini mengungkapkan dari seluruh pilkada yang diselenggarakan di Indonesia secara serentak, sebagian besar Golkar bisa mencalonan kadernya.
‎"Alhamdulillah dari 269 pilkada kita berhasil menempatkan 224 calon atau 82 persen dari jumlah pilkada yang diselenggarakan, Itu karena ada tim bersama yang dibentuk," bebernya.
‎Agung juga mengungkapkan walaupun Golkar dalam kemelut pada saat menentukan calon kepala daerah yang maju dalam pilkada serentak, Partai Golkar mampu mengungguli jumlah calon pilkada yang maju.
‎"Kalau partai lain ada yang hanya mampu mencalonkan 215 atau 220 kadernya yang maju dalam pilkada serntak kali ini, padahal partai-partai itu tidak ada masalah seperti partai Golkar, Kami aja yang ada masalah justru bisa mengusung banyak calon kaepala daerah," ujarnya.
‎Agung berjanji akan memperjuangkan sisa kader yang saat ini belum bisa mencalonkan diri karena satu dan lain hal.
‎"Kami tidak tinggal diam atas sisanya yang belum fix, tapi kita juga harus mengisi pilkada ini dengan calon-calon yang mumpuni. Maka harus dilihat melalui survei dari masyarakat setempat," paparnya.
‎Agung meminta pada seluruh kader di seluruh daerah untuk membackup calon-calon pilkada yang maju dalam pilkada serentak 2015.
‎"Saya harap agar kita bisa memenangkan pilkada, jadi kalau DPP sudah didukung melalui restu, maka sebagai kader daerah harus menangkannya," harapnya.‎ [sam]
