Berita

Advertorial

ADVERTORIAL

Mendesa Marwan Ajak Kampus Masuk Desa

MINGGU, 23 AGUSTUS 2015 | 12:36 WIB

Jakarta, Komitmen pemerintah membangun desa sangat membutuhkan dukungan dari Perguruan Tinggi sebagai gudangnya ilmu pengetahuan. Apalagi banyak potensi desa yang belum tergarap lantaran kurangnya inovasi berbasis hasil penelitian ilmiah.

Bertumpu pada kebutuhan ini, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi menggandeng sejumlah perguruan tinggi untuk terlibat dalam pembangunan desa di berbagai bidang. Tidak hanya dengan universitas negeri terkemuka seperti UGM dan ITB, namun juga perguruan tinggi yang ada di daerah tertinggal dan perbatasan.

Ada 10 universitas di daerah perbatasan yang telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kementerian Desa, yakni Universitas Borneo Tarakan, Universitas Cinderawasih Papua, Universitas Mataram Nusa Tenggara Barat, Unniversitas Nusa Cendana Kupang, Universitas Pattimura Ambon, Universitas Riau, Universitas Samratulangi Manado, Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Universitas Tanjung Pura Pontianak, dan Universitas Tribuana Kalabahi Alor Nusa Tenggara Timur.

MoU dengan perguruan tinggi di perbatasan dan daerah tertinggal akan mendukung pembuatan kebijakan pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat  yang berbasis hasil penelitian,” ujar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Marwan Jafar.

Sebagai kelompok intelektual terdidik, para mahasiswa tentunya membutuhkan wadah untuk menyalurkan buah pemikiran dan keilmuannya agar lebih implementatif dan bisa terus dikembangkan. Kebutuhan inilah yang dapat dipenuhi secara mutualistik oleh desa yang kaya potensi sumber daya alam.

Banyak program yang bisa disinergikan antara desa dan perguruan tinggi. Misalnya mahasiswa bisa masuk ke desa dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN), lalu bantu desa menjalankan programnya sesuai dengan undang-undang desa,” ujar Marwan.

Menteri kelahiran Pati, Jawa Tengah ini mengingatkan, program membangun desa tidak hanya terkait infrastruktur, tapi juga menyangkut penguatan kapasitas masyarakat. Karena itu, dibutuhkan insan terdidik yang mampu mentransformasikan ilmu dan keahliannya kepada masyarakat desa.

Peran inilah yang bisa diisi oleh perguruan tinggi, yakni untuk mendukung implementasi penguatan SDM di desa-desa melalui pengembangan Capacity Building,” jelasnya.



Peningkatan kapasitas masyarakat desa sendiri telah dituangkan dalam MoU antara Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi dengan Universitas Gajah Mada (UGM) di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

UGM akan melakukan penguatan kapasitas tenaga pendamping desa melalui program sekolah desa di bawah kendali Pusat Studi Pedesaan dan Kawasan (PSPK).

Saya berharap PSPK UGM berkontribusi dalam melakukan penguatan kapasitas tenaga pendamping yang akan bertugas meingkatkan SDM aparatur desa dan pendampingan administrasi keuangan pemerintahan desa,” kata Menteri Desa, Marwan Jafar.

Selain UGM, kesepakatan juga ditandatangani dengan Institut Teknologi Bandung (ITB). Kampus teknik tertua di Indonesia itu diharapkan ikut andil melakukan pemberdayaan masyarakat desa dibidang kewirausahaan desa dan inovasi teknologi tepat guna untuk meningkatkan produktifitas potensi desa

Penerapan teknologi tepat guna dapat dikembangkan dengan berbagai model, termasuk untuk menopang Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) sebagai salah satu program Kementerian Desa," ujar Marwan. (ADV)


Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

Makan Bergizi Gratis Ibarat Es Teh

Jumat, 14 Februari 2025 | 07:44

UPDATE

Pemerintah Diminta Tempuh Dialog Tanggapi Tagar Indonesia Gelap

Senin, 24 Februari 2025 | 17:31

Rekan Indonesia Tolak Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan

Senin, 24 Februari 2025 | 17:24

Ini Dokumen Ekstradisi Paulus Tannos yang Dikirim ke Pemerintah Singapura

Senin, 24 Februari 2025 | 17:23

Pilkada Tasikmalaya Diulang, Asep-Cecep Puji Keberanian Hakim MK

Senin, 24 Februari 2025 | 17:15

Tetap Menteri Investasi, Rosan Rangkap Jabatan jadi Bos Danantara

Senin, 24 Februari 2025 | 17:06

Doa Buat Almarhum Renville Menggema saat Pembukaan Kongres Demokrat

Senin, 24 Februari 2025 | 16:58

Hampir Semua Kepala Daerah PDIP Ikut Retret Kecuali Gubernur Bali

Senin, 24 Februari 2025 | 16:50

Kemenag Beberkan Lima Poin Penting Perbaikan UU Haji

Senin, 24 Februari 2025 | 16:38

Kita Sayang Prabowo: Audit Forensik Depkeu dan BUMN, FDI akan Masuk Demi Masa Depan Indonesia

Senin, 24 Februari 2025 | 16:27

Wamen Christina: Kita Doakan Danantara Berjalan Lancar

Senin, 24 Februari 2025 | 16:16

Selengkapnya