Berita

Publika

Pansus Reklamasi Pantura Jangan Hambat Pembangunan Jakarta

KAMIS, 20 AGUSTUS 2015 | 16:53 WIB

DIBALIK kemegahan gedung-gedung pencakar langit yang ada di Jakarta, ternyata banyak warga Jakarta yang masih tinggal di daerah kumuh, misalnya saja di wilayah Jakarta Utara.  Berdasarkan Database Kawasan Kumuh Perkotaan, di Jakarta Utara terdapat 531 jumlah lokasi pemukiman kumuh dengan luas pemukiman kumuh sebesar 407 dan 31,879 bangunan, 42,084 kepala keluarga dan 165,142 jumlah penduduk di lokasi kumuh.

Sedangkan secara global, berdasarkan Quality of Living Survey Worldwide Ranking pada 2012, Jakarta menempati urutan yang ke-138 dari 221 sebagai kota di dunia yang paling berkualitas untuk hidup. Posisi ini jauh berada di bawah Malaysia dan Singapura sebagai negara yang letaknya paling dekat dengan Indonesia.

Kondisi ibu kota yang kurang teratur dan tidak nyaman tersebut tentu saja sangat memperihatinkan. Oleh karena itu, salah satu cara yang dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) Selaku Gubernur Jakarta adalah  melanjutkan proyek reklamasi Pantai Utara sebagaimana yang pernah direncanakan oleh Presiden RI ke-2 H.M Soeharto pada 1995 silam.


Selain untuk mengubah kawasan Pantai Utara Jakarta  menjadi kawasan yang ramah, asri dan teratur, reklamasi juga mampu untuk mengurai kepadatan penduduk yang sampai saat ini masih menjadi tugas besar pemprov DKI. Bahkan Pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra disalah satu media online pernah mengatakan Di banyak bagian dunia, reklamasi dilakukan. Jika pekerjaan dilaksanakan dengan baik dan seksama, dampaknya sangat positif. Jangan apriori terhadap reklamasi”  

Namun, keinginan mulia Pemprov DKI untuk melakukan reklamasi di Pantai Utara Jakarta tersebut tidak serta merta langsung bisa dilakukan. karena menunggu keputusan dari Panitia Khusus (pansus) reklamasi Pantai Utara Jakarta yang sudah dibentuk oleh DPRD DKI Jakarta beberapa hari yang lalu. Dibentuknya pansus tersebut untuk menindaklanjuti terkait rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K).

Selain itu, tujuan dibentuknya pansus juga untuk memastikan apakah Pantai Utara Jakarta masuk dalam kawasan strategis nasional atau tidak.

Semoga saja pansus reklamasi Pantai Utara Jakarta yang diketuai oleh Selamat Nurdin dan diwakili oleh Mohammad Ongen Sangaji mampu memberikan kemaslahatan bagi masyarakat Jakarta, serta tidak menghambat pembangunan ibu kota. Karena Jakarta sebagai ibu kota harus memiliki wajah yang ramah, rapi dan dapat menarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara.  Karena jika pembangunan di Jakarta dihambat, bisa dipastikan Jakarta hanya akan menjadi kota yang tertinggal jauh dengan kota-kota lainnya di dunia. [***]


Penulis adalah Imron Mahrus warga Ciputat, Tangerang Selatan

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya