nasaruddin umar/net
nasaruddin umar/net
Silaturrahim tidak dipilah dan dibedakan oleh atribut-atribut primordial manusia, seperti agama, ras, etnik, suku-bangsa, negara, warÂna kulit, jenis kelamin, bahasa, dan lain sebaÂgainya. Al-Qur'an menegaskan: "Dan sesungÂguhnya telah kami muliakan anak cucu Adam" (Q.S. al-Isra’/17:70). Tuhan tidak menggunakan redakasi "Allah memuliakan orang-orang Islam" (wa laqad karramna al-muslimun). Ini artinya siapapun sebagai anak cucu Adam wajib dihorÂmati sebagai manusia. Al-Qur'an juga menggaÂgas konsep "ukhuwah imaniyah", persaudaraan orang-orang yang berkeimanan. Al-Qur’an mengatakan: "Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaiÂkanlah saudaramu" (Q.S. al-Hujurat/49:10). TuÂhan tidak mengatakan "sesungguhnya orang-orang Islam itu bersaudara" (innamal muslimin ikhwah). Ini artinya pengakuan terhadap orang-orang yang beriman. Soal keimanannya itu beÂnar atau salah adalah persoalan lain dan itu lebih merupakan urusan Allah Swt. Al-Qur'an menegaskan: "Sesungguhnya yang paling muÂlia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di anatara kamu" (Q.S. al-Hujurat/49:13).
Kedalaman dan keluasan wawasan tokoh-tokoh NUyang pernah menggagas sinergi tiga konsep ukhuwah yang hidup di dalam wadah NKRI, yaitu persaudaraan kemanusia (ukhuÂwah basyariyah), persaudaraan kebangsaan (ukhuwah wathaniyah), dan persaudaraan keisÂlaman (ukhuwah islamiyah). Tidak boleh atas nama salahsatu konsep ukhuwah digunakan untuk merusak tatanan ukhuwah yang sudah mapan. Allah Swt dengan tegas mengatakan: Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. SesungÂguhnya Allah menyukai orang-orang yang berÂlaku adil. Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangi kamu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu dan memÂbantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan baÂrang siapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang lalim. (Q.S. al-Mumtahinah/60: 7-8). Nabi juga perÂnah menegaskan: "Barang siapa yang mendhalÂimi orang-orang yang menjalin perjanjian damai (mu'ahhad) atau melecehkan mereka, atau memÂbebaninya sesuatu di luar kesanggupannya, atau mengambil hartanya tanpa persetujuannya, maka saya akan menjadi lawannya nanti di hari kemuÂdian" (HR. Bukhari-Muslim). ***
Populer
Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
Senin, 15 Desember 2025 | 21:49
Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15
UPDATE
Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:44
Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43
Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:12
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:52
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:42
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:22
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:06
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:01
Sabtu, 20 Desember 2025 | 13:38