Berita

ilustrasi/net

Bisnis

Tren Penurunan Nilai Tukar Rupiah, Lampu Merah Bagi Pemerintah

KAMIS, 23 JULI 2015 | 15:51 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Tren penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS saat ini harus sudah menjadi lampu merah bagi pemerintah.

"Dulu saya pikir penurunan rupiah hanya akan berlangsung sampai Maret, tapi kenyataannya terus berlanjut sampai bulan Juli ini," kata pengamat ekonomi Zamroni kepada Kantor Berita Politik Rakyat Merdeka Online (Kamis, 23/7).

Menurutnya, terus berlangsungnya tren penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS itu dikarenakan pemerintah Indonesia menganggap enteng rambu-rambu gejolak ekonomi global.


"Kita cenderung didikte oleh dolar AS. Tak heran dolar AS tengah menjadi seperti raja dunia saat ini, karena mata uang yang lain yang kuat seperti euro juga tengah limbung karena krisis di Yunani," jelas Zamroni.

Bila tidak segera ditangani, Zamroni memperkirakan bahwa tren penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS itu akan berlangsung hingga akhir tahun ini.

"Ini bukan lagi lampu kuning. Pemerintah harus segera ambil tindakan," kata Zamroni.

Menurutnye, perlu segera ada intervensi dari bank sentral, BI.

"Selain itu juga pemerintah harus menyoroti masalah struktur ekonomi yang masih didominasi oleh ekspor bahan mentah yang sifatnya memiliki nilai tambah yang rendah dan struktur fundamental yang rendah," bebernya.

"Pemeirntah harus segera memikirkan untuk memperkuat sektor manufaktur agar tidak mudah diombang-ambingkan harga pasar," demikian Zamroni. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya