Berita

ilustrasi/net

Pertahanan

Fraksi Demokrat Sesalkan Aparat Keamanan Kurang Sigap

SABTU, 18 JULI 2015 | 13:03 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Fraksi Partai Demokrat di DPR RI menyayangkan insiden penyerangan sekelompok orang terhadap kedamaian dalam keberagaman beragama di Tolikara, Papua.

Sekretaris Fraksi Partai Demokrat, Didik Mukrianto, menyampaikan bahwa pembakaran kios penduduk yang berimbas ke rumah ibadah di Tolikara, Papua, adalah tindakan kekerasan yang tidak boleh ditolerir. ‎

"Tindakan kekerasan apapun, apalagi tindakan pembakaran yang bisa mengusik dan memicu kehidupan beragama, tidak bisa dibenarkan dan harus ditolak sekeras-kerasnya karena bertentangan dengan semangat dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia" tutur Didik yang juga anggota Komisi III DPR RI.‎

Ketua Departemen Penegakan Hukum DPP Demokrat ini juga mengingatkan aparat kepolisian untuk segera mengambil langkah yang cepat dan tepat agar konflik tidak meluas, serta menjadi isu provokatif yang menyesatkan.‎

‎"Aparat Kepolisian sebagai pengayom masyarakat dan penjamin rasa aman masyarakat harus bertindak tegas terhadap pelaku pembakaran ini. Kapolri harus segera memerintahkan kepada jajarannya untuk mengungkap dengan cepat dan tepat atas apa yang sebetulnya terjadi di balik peristiwa ini sehingga memupus segala bentuk spekulasi dan provokasi di tengah-tengah masyarakat," tegas Didik.

Dari info yang Didik dapatkan, desas-desus potensi kekerasan ini sesungguhnya sudah beredar beberapa hari sebelumnya. Ia menyayangkan Kepolisian tidak bisa mengantisipasi lebih awal.‎
‎
"Kami sangat menyayangkan aparat keamanan sepertinya kurang sigap mengantisipasi kejadian ini. Padahal isu kekerasan ini jelas sangat sensitif. Kami memohon masyarakat untuk tidak termakan oleh spekulasi yang bernada provokatif. Kita serahkan sepenuhnya kepada Kepolisian" pungkas Ketua Umum Karang Taruna Nasional ini.‎ [ald]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

Jokowi Harus Minta Maaf kepada Try Sutrisno dan Keluarga

Senin, 07 Oktober 2024 | 16:58

UPDATE

Realisasi Belanja Produk Dalam Negeri Masih 41,7 Persen, Ini PR Buat Kemenperin

Rabu, 09 Oktober 2024 | 12:01

Gibran Puji Makan Bergizi Gratis di Jakarta Paling Mewah

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:56

Netanyahu: Israel Sukses Bunuh Dua Calon Penerus Hizbullah

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:50

Gibran Ngaku Ikut Nyusun Kabinet: Hampir 100 Persen Rampung

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:47

Jokowi Dipastikan Hadiri Acara Pisah Sambut di Istana

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:39

Mampu Merawat Kerukunan, Warga Kota Bekasi Puas dengan Kerja Tri Adhianto

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:33

Turki Kenakan Tarif Tambahan 40 Persen untuk Kendaraan Tiongkok, Beijing Ngadu ke WTO

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:33

Dasco Kasih Bocoran Maman Abdurrahman Calon Menteri UMKM

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:31

Maroko Dianugerahi World Book Capital UNESCO 2026

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:27

Heru Budi Bareng Gibran Tinjau Uji Coba Makan Bergizi Gratis di SMAN 70

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:20

Selengkapnya