Berita

Bisnis

Ekonomi Indonesia Mendekati Lampu Merah

KAMIS, 16 JULI 2015 | 03:01 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Pemerintah jangan meremehkan keadaan ekonomi Indonesia saat ini. Terlebih sudah ada banyak faktor yang seharusnya bisa membuat pemerintah‎ sadar Indonesia perlu perbaikan secara ekonomi.

Begitu kata Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo dalam acara diskusi di Cikini, Jakarta (Rabu, 15/7).

"Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang hampir tembus Rp 14.000, makin berkurangnya sektor riil yang berpotensi akan menyebabkan bertambahnya pengangguran, dan melonjaknya harga bahan pokok merupakan indikasi-indikasi ekonomi Indonesia melemah," ujarnya.


Terlebih, saat ini tidak ada satupun kekuatan ekonomi yang bisa menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Seperti di tahun 1970-an Indonesia terbantu dengan oli boom. Akhir 1990-an Indonesia ditopang basis Industri sektor manufaktur yang berkembang sehingga banyak investasi masuk ke tanah air.

Namun, saat ini Indonesia justru menjadi negara pengimpor minyak, basis industri manufaktur menurun drastis dan bergeser dari negara produksi menjadi negara konsumsi.

"Bahkan berbagai jenis bahan pokok yang menjadi makanan utama bangsa kita pun sudah impor seperti beras, kedelai garam, cabe dan lainnya. Jadi kalau dilihat ekonomi kita sekarang sudah lampu kuning mendekati lampu merah," sambungnya.‎

Oleh karena itu, HT meminta agar pemerintah memberikan respon terhadap permasalahan ekonomi bangsa ini.

"Banyak konsep yang disampaikan hanya sebatas wacana dan pencitraan serta tidak menyentuh solusi yang dibutuhkan. Jika pemerintah tidak hati-hati target pembangunn tidak akan tercapai. Indonesia perlu solusi yang tepat dan dilakukan dengan cepat dan jangan anggap remeh situasi saat ini," tandasnya.[dem]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya