Berita

Hukum

KPK juga Batasi Ruang Gerak Istri Kedua Gatot?

SELASA, 14 JULI 2015 | 13:24 WIB

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah mengirimkan surat ke Direktorat Jenderal Imigrasi guna pencegahan terhadap lima orang terkait penyidikan kasus dugaan suap terhadap pejabat Pengadilan Tata Usaha Negara Medan, Sumatera Utara. Di antara yang dicegah adalah Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho dan pengacara kondang OC Kaligis.

Pelaksana tugas (Plt) Wakil Ketua KPK, Johan Budi menyatakan, lima nama yang diminta untuk dimasukkan ke dalam daftar cegah Ditjen Imigrasi adalah OC Kaligis, Gatot Pujo Nugroho, Evi Susanti, Yulinda Tri Ayuni dan Yeni Oktarinan Misnan.

"Kita memang mengirimkan surat ke imigrasi permintaan pencegahan untuk kelima nama itu, kata Johan, Senin (13/7).


Informasi yang dihimpun, Evi Susianti merupakan istri kedua Gatot. Namun saat dikonfirmasi mengenai hal ini, Johan enggan menjawabnya.

Lebih lanjut Johan mengatakan, kelimanya masih berstatus saksi dalam kasus ini. Sedangkan langkah pencegahan itu dilakukan untuk memudahkan penyidik jika sewaktu-waktu membutuhkan keterangan para saksi yang sudah masuk daftar cegah.

"Seseorang dicegah agar sewaktu-waktu yang bersangkutan akan diperiksa tidak sedang berada di luar negeri," jelasnya seperti dilansir dari JPNN.

Kelima orang itu dicegah bepergian ke luar negeri selama kurun waktu enam bulan ke depan. Untuk pemeriksaan terhadap mereka, kata Johan, akan dilakukan secara bertahap dalam waktu dekat.[wid]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Denny Indrayana Ingatkan Konsekuensi Putusan MKMK dalam Kasus Arsul Sani

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:30

HAPPI Dorong Regulasi Sempadan Pantai Naik Jadi PP

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:22

Pembentukan Raperda Penyelenggaraan Pasar Libatkan Masyarakat

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:04

Ijazah Asli Jokowi Sama seperti Postingan Dian Sandi

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:38

Inovasi Jadi Kunci Hadapi Masalah Narkoba

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:12

DPR: Jangan Kasih Ruang Pelaku Ujaran Kebencian!

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:06

Korban Meninggal Banjir Sumatera Jadi 1.030 Jiwa, 206 Hilang

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

Bencana Sumatera, Telaah Konstitusi dan Sustainability

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

PB HMI Tegaskan Putusan PTUN terkait Suhartoyo Wajib Ditaati

Senin, 15 Desember 2025 | 23:10

Yaqut Cholil Masih Saja Diagendakan Diperiksa KPK

Senin, 15 Desember 2025 | 23:07

Selengkapnya