Berita

nasaruddin umar

BERKAH RAMADHAN (40)

Jangan Reaktif

SABTU, 11 JULI 2015 | 11:40 WIB | OLEH: NASARUDDIN UMAR

REAKTIF adalah watak negatif yang sering disa­dari orang. Watak dan sikap reaktif selain banyak mer­ugikan diri sendiri juga mer­ugikan orang lain. Karena itu, salah satu fungsi dan tujuan ajaran agama ialah mentransformasikan sikap dan watak reaktif ke sikap dan watak proaktif. Sikap dan watak reaktif ser­ing digambarkan di dalam Al-Quran sebagai kegelapan (al-dhulumat) dan sikap dan watak proaktif digambarkan sebagai cahaya (al-nur), seperti dijelaskan di dalam ayat: Allah Pelind­ung orang-orang yang beriman; Dia mengelu­arkan mereka dari kegelapan kepada cahaya. Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelind­ungnya ialah setan, yang mengeluarkan mer­eka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (Q.S. al-Baqarah/2:257).

Ciri-ciri sikap reaktif ialah mudah sekali ters­inggung, cepat marah, dan mengeluarkan ka­ta-kata kasar yang kemudian ia sesali sendiri. Hal-hal yang kecil dan spele selalu dibesar-besarkan, sehingga ia selalu berada di dalam kerumunan problem. Belum selesai persoalan yang satu muncul lagi persoalan baru, sehing­ga ia sering merasa hidup ini sangat melelah­kan dan membosankan. Ia cenderung selalu mengiba-iba, merengek, mengeluh, dan suka curhat kepada orang lain yang ada di seki­tarnya. Negative thinking selalu mendominasi pikirannya, sehingga energinya habis terku­ras. Diilustrasikan di dalam Al-Quran bagaikan orang yang mendaki ke langit, semakin jauh ke atas semakin tipis oksigennya, sehingga dada terasa sesak. Barang siapa yang Allah mengh­endaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk Is­lam. Dan barang siapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dada­nya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman. (Q.S. al-An'am/6:125).

Sikap reaktif juga selalu menunggu segalan­ya terjadi kepada mereka. Ia tidak terbiasa mengambil inisiatif atau berfikir lain dari skema kehidupan yang sudah dipermanenkan di dalam dirinya. Akibatnya, hampir tidak terjadi peruba­han berarti di dalam hidupnya dalam arti positif. Ia berubah jika memang secara alamia betul-betul perlu dan mendesak. Ia mudah takluk kalau dapat tekanan dari orang lain. Ia seperti tidak punya daya saing dan daya juang untuk sesuatu yang lebih tinggi. Ia kalah duluan sebe­lum bertanding. Dalam pergaulan sehari-hari ia selalu diwarnai dengan perasaan depresi dan rendah diri. Ia gampang putus asa, meskipun sering mendengarkan ayat: Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terh­adap diri mereka sendiri, janganlah kamu ber­putus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Ses­ungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Q.S. al-Zumar/39:53).


Ia terlalu menghawatirkan apa kata orang terhadap dirinya, sangat sensitive terhadap se­tiap perubahan yang terjadi di sekitarnya. Ia juga bersikap sombong untuk menutupi peras­aannya yang fluktuatif, tidak menentu, dan ten­teram.  ***

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya