Menteri Perindustrian Saleh Husin melakukan "selfie" bersama pengurus Ikatan Pelajar Muhammadiyah usai memberi sambutan pada Rapat Koordinasi Nasional Bidang Kewirausahaan dan Seminar Nasional dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dengan tema "Spirit Wirausaha Menuju Pelajar Berjaya" yang digelar IPM di Jakarta, kemarin.
Dalam kesempatan itu, Menperin menyatakan MEA yang akan mulai berlaku akhir 2015 menuntut daya saing yang kuat dari negara-negara di kawasan tersebut. Indonesia, melalui Kementerian Perindustrian, mengusung dua strategi, yaitu ofensif dan defensif untuk memenangi persaingan.
Strategi ofensif dilakukan dengan membangun pusat pendidikan dan pelatihan industri. Implementasi yang dilakukan berkaitan dengan penguatan sektor Industri Kecil Menengah (IKM) antara lain Pemberian insentif bagi IKM melalui program restrukturisasi mesin dan peralatan.
Untuk strategi defensif, dilakukan dengan konsentrasi pada penyusunan Standar Nasional Indonesia untuk produk-produk manufaktur. Saat ini sudah tersusun 50 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) sektor industri serta 25 Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan Tempat Uji Kompetensi (TUK). Secara progresif diupayakan penambahan 15 SKKNI dan 10 LSP sektor industri setiap tahunnya, diutamakan bidang industri prioritas.
RMOL