NASARUDDIN UMAR
NASARUDDIN UMAR
JANGAN pernah ada memikirkan bunuh diri, apa lagi melakukannya. Bunuh diri adalah perbuatan yang amat tercelah. Nabi menyebut orang yang bunuh diri sebagai mati kafir, apapun alasannya. Hingga ada kalangan ulama fikih berpendapat orang yang bunuh diri tidak layak dishaÂlati karena mati kafir. Al-Qur'an dan hadis tidak pernah sedikit pun memberi peluang bunuh diri. Yang ada hanya sebaliknya. Al-Qur'an melarang orang menceburkan diri ke dalam kebinasaan, sebagaimana dalam firman-Nya: "Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebiÂnasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhÂnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik". (Q.S. al-Baqarah/2:195). Al-Qur'an juga melarang keras melayangkan nyawa orang lain: "Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang meÂmelihara kehidupan seorang manusia, maka seÂolah-olah dia telah memelihara kehidupan manuÂsia semuanya". (Q.S. al-Maidah/5:32).
Jihad memang diserukan dan perang pun dibenarkan. Akan tetapi jihad dan peperangan ada ketentuannya. Islam tidak menolerir umatnya mati konyol, dalam arti sudah tahu akan kalah telak tetapi mesih nekad untuk melanjutkan jihad dan peperangan. Berulangkali ayat turun menyerukan jihad tetapi redaksi yang digunakan Tuhan ialah wajahidu bi amwalikum wa anfusikum (berjihadÂlah dengan harta dan jiwa kalian). Bukan menÂdahulukan berjihad dengan jiwa baru harta. DeÂmikian pula perintah jihad selalu diawali dengan hijrah baru jihad: Wa hajaru wa jahadu (dan hiÂjrahlah dan berjihadlah). Tidak pernah dibalik berÂjihad baru hijrah. Rasulullah Saw membuktikan beberapa kali hijrah bersama para sahabat untuk mencari keamanan jiwa, bukannya nekad bertahÂan sampai mati.
Bom bunuh diri yang muncul dua dekade terakhir ini memperatasnamakan Islam. UmumÂnya mereka yang korban ialah anak-anak muda yang wawasan keislamannya masih belum terlalu mendalam. Mereka sesungguhnya korban dokÂtrin yang dilakukan oleh sebuah jaringan ideology yang menginginkan adanya perubahan mendasar di negeri ini. Mereka membayangkan sebuah negÂara yang betul-betul bisa menegakkan Syari'ah Islam secara utuh berdaulat di dalamnya. Mreka rela melakukan bom bunuh diri doktrin yang sedeÂmikian kuat bahwa mati memperjuangkan "Islam" adalah mati syahid. Ayat-ayat yang ditemukan di dalam laptop dan di rumah-rumah kontrakanÂnya ialah ayat-ayat ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis yang sudah susun secara sporadic, yang seolah-olah memberikan kesan bahwa memperjuangÂkan Islam nyawa harus menjadi taruhannya. Mati membela agama Allah jelas mati syahid dan dijaÂmin masuk syurga dengan iming-iming bidadari.
Populer
Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
Senin, 15 Desember 2025 | 21:49
Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15
UPDATE
Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:44
Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43
Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:12
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:52
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:42
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:22
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:06
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:01
Sabtu, 20 Desember 2025 | 13:38