Berita

raja juli antoni

Raja Juli Antoni Mundur dari Proses Pencalonan Ketua Umum Muhammadiyah

SENIN, 29 JUNI 2015 | 15:00 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Tokoh muda Muhammadiyah Raja Juli Antoni Ph.D merasa terhormat diajukan menjadi kandidat PP Muhammadiyah. Tapi dia memohon maaf, pada periode tidak bisa meneruskan pencalonan tersebut.

"Saya memilih berdakwah melalui partai politik dengan mendirikan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Saya akan berusaha melaksanakan spirit dakwah amar makruf nahi mungkar Muhammadiyah melalui jalur struktural," ujar Raja Juli Antoni dalam siaran persnya (Senin, 29/6).

Tahapan Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makasaar pada 3-7 Agustus 2015 mendatang memasuki tahapan krusial. Besok, (Selasa, 30/6) merupakan batas waktu terakhir 108 orang kandidat untuk menyatakan bersedia/tidak bersedia dicalonkan.

108 kandidat tersebut merupakan usulan anggota Tanwir yang telah "lulus" seleksi administratif ketat yang dilakukan Panitia Pemilihan (Panlih) Anggota Pimpinan Pusat  Muhammadiyah Periode 2015-2020.Dalam muktamar nanti, muktamirin memilih 13 orang formatur. Ke-13 orang formatur itulah yang akan memilih ketua umum.

Sebagi kader, mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah yang akrab disapa Toni ini paham bahwa salah satu kekuatan Muhammadiyah adalah kesadaran secara institusional menjaga jarak yang sama (political disengagement) dengan partai politik apapun.

Dengan demikian, sambung doktor jebolan University of Queensland, Australia ini, dakwah Muhammadiyah dapat terus berlangsung dan memiliki kekuatan moral yang independen untuk bekerja sama maupun mengkritik pemerintah.

"Saya berharap Muhammadiyah terus menjadi Islamic civil society yang independen yang membantu pemerintah mendidik dan mensejahterkan rakyat," tegas Sekjen PSI ini. [zul]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

CEO Coinbase Umumkan Pernikahan, Netizen Seret Nama Raline Shah yang Pernah jadi Istrinya

Kamis, 10 Oktober 2024 | 09:37

UPDATE

Update Kondisi Terkini Prajurit TNI Terkena Serangan Israel di Lebanon

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 10:10

Senator Aanya Buka-bukaan soal Interupsi Komeng di Paripurna DPD

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 10:08

Main dalam "In the Name of Justice", Steven Seagal Nyatakan Siap Mati Demi Rusia

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 10:02

Jelang Peresmian, Amanah Dorong Siswa jadi Agen Perubahan

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 09:54

Industri Manufaktur Indonesia Raup Kesepakatan Bisnis Senilai Lebih dari 10 Juta Dolar AS di MWO

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 09:48

KTT ASEAN-India, Airlangga: Investasi India Konkret

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 09:43

Harga Emas Antam Melejit di Akhir Pekan, Satu Gram Nyaris Tembus Rp1,5 Juta

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 09:15

Berembus Demo 20 Oktober, Pengamat: Transisi Harus Tetap Mulus

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 09:06

Buyer dari 13 Negara Tandatangani Kontrak Kerja Sama Senilai Rp13 Triliun di TEI 2024

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 08:55

Bursa Saham AS Menghijau, Dow Jones dan S&P 500 Tembus Rekor Tertinggi

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 08:46

Selengkapnya