Berita

jokowi

Takut Ditendang, Tjahjo Bermanuver agar Terkesan Loyalis Jokowi

SENIN, 29 JUNI 2015 | 11:18 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Menteri Dalam Negeri belakangan ini kerap berbicara di media massa tentang sesuatu yang tak terkait dengan tugas dan fungsinya. Publik menjadi tanda tanya kepada mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan tersebut.

"Itu kan jadi pertanyaan. Karena dalam 2-3 hari ini (Tjahjo) aktif (berbicara) di media massa," ungkap pollster Kedai Kopi (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia), Hendri Satrio, kepada Kantor Berita Politik RMOL, pagi ini.

Selain mengungkap adanya menteri yang mengecilkan Presiden Joko Widodo, Tjahjo sebelumnya juga bereaksi keras atas kritik yang disampaikan tokoh PAN Amien Rais kepada pemerintahan Joko Widodo.

Hendri menilai Tjahjo tidak pada tempatnya menjawab kritik mantan Ketua MPR tersebut. Yang lebih tepat mengomentari pernyataan Amien Rais itu adalah Staf Khusus Presiden.

"Akhirnya publik melihat ada menteri-menteri Jokowi yang anti kritik," ucap pengamat yang juga dosen Universitas Paramadina ini.

Menurutnya, manuver Tjahjo yang terkesan membela Jokowi tersebut supaya dilihat sebagai orang yang loyal kepada Presiden. Hal itu juga menandakan Tjahjo takut dipecat Jokowi. "Akhirnya orang berpikir seperti itu. Motifnya Tjahjo itu harus ditelusuri," tandasnya.

Sebelumnya Amien Rais mengatakan perlunya Presiden Jokowi mengocok ulang kabinet. Kocok ulang kabinet harus dilakukan antara lain terhadap tim ekonomi Kabinet Kerja.  Hal ini kata dia, untuk menyelesaikan persoalan ekonomi Indonesia yang tak kunjung membaik.

"Reshuffle lebih cepat lebih baik. Jangan sampai Jokowi seperti burung unta, yang kalau melihat bahaya justru memasukkan kepalanya ke dalam pasir dan tidak ingin melihat bahaya itu," jelas Amien.

Tjahjo menyesalkan pernyataan Amien tersebut. "Kalau sekelas tokoh nasional menyampaikan pernyataan yang tidak mendidik masyarakat, itu sangat disayangkan," sesal Tjahjo.[zul]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

CEO Coinbase Umumkan Pernikahan, Netizen Seret Nama Raline Shah yang Pernah jadi Istrinya

Kamis, 10 Oktober 2024 | 09:37

UPDATE

Update Kondisi Terkini Prajurit TNI Terkena Serangan Israel di Lebanon

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 10:10

Senator Aanya Buka-bukaan soal Interupsi Komeng di Paripurna DPD

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 10:08

Main dalam "In the Name of Justice", Steven Seagal Nyatakan Siap Mati Demi Rusia

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 10:02

Jelang Peresmian, Amanah Dorong Siswa jadi Agen Perubahan

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 09:54

Industri Manufaktur Indonesia Raup Kesepakatan Bisnis Senilai Lebih dari 10 Juta Dolar AS di MWO

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 09:48

KTT ASEAN-India, Airlangga: Investasi India Konkret

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 09:43

Harga Emas Antam Melejit di Akhir Pekan, Satu Gram Nyaris Tembus Rp1,5 Juta

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 09:15

Berembus Demo 20 Oktober, Pengamat: Transisi Harus Tetap Mulus

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 09:06

Buyer dari 13 Negara Tandatangani Kontrak Kerja Sama Senilai Rp13 Triliun di TEI 2024

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 08:55

Bursa Saham AS Menghijau, Dow Jones dan S&P 500 Tembus Rekor Tertinggi

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 08:46

Selengkapnya