Berita

Nasaruddin Umar/net

BERKAH RAMADHAN (24)

Malulah!

JUMAT, 26 JUNI 2015 | 09:33 WIB | OLEH: NASARUDDIN UMAR

"ORANG yang tidak memi­liki rasa malu bagaikan mayat berjalan". Pepatah ini sesungguhnya sejalan den­gan beberapa ayat dan hadis. Nabi Yusuf figur manu­sia yang penuh rasa malu dan sekaligus membuatnya terhormat, disegani, dan dicntai banyak orang. Diki­sahkan dalam Al-Qur'an: "Sesungguhnya wan­ita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusuf pun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tiada melihat tanda (dari) Tuhannya." (Q.S. Yusuf/12: 24). Sesungguhnya tanda yang di­lihat ialah bahwa ia melemparkan pakaian ke wajah sebuah patung yang ada di rumah. Lalu Yusuf AS. berkata kepadanya: Apa maksudmu berbuat begini?" Jawabnya: "Sesungguhnya aku merasa malu." Kata Yusuf: "Sesungguhnya aku lebih malu lagi kepada Allah." Selanjutnya ditegaskan dalam firman Allah dalam al-Qur’an. "Kemudian datanglah kepada Musa salah se­orang dari kedua wanita itu berjalan dalam keadaan malu-malu". (QS. Al-Qasas/28:25). Sesungguhnya dia merasa malu, sebab ada seorang yang menawarkan kepadanya jamuan, maka ia malu untuk tidak memenuhinya. Rasa malu termasuk salah satu sifat bagi tuan rumah sebagai penjamu hidangan.

Pelajaran dari Nabi Yusuf yang diabadikan di dalam Al-Qur’an itu bisa diambil hikmahnya bahwa segala perbuatan yang memalukan han­ya akan membawa penyesalan, dan keberani­an untuk berkata "tidak" kepada hal-hal yang memalukan akan mendatangkan keajaiban positif dari Allah Swt untuk yang bersangkutan. Namun disadari hal ini amat sulit diwujudkan di dalam masyarakat modern, terutama warga perkotaan saat ini.

Rasa malu (al-haya') merupakan kriteria un­tuk mengukur seseorang beriman atau tidak beriman. Rasulullah Saw pernah menegas­kan: Al-Haya' min al-iman (rasa malu merupa­kan bagian dari iman). Jadi orang yang beriman ialah orang-orang yang mampu memproteksi diri dari segala hal yang memalukan. Biasanya yang memalukan dalam hidup ini ialah pelang­garan agama, pelanggaran hukum positif, dan pelanggaran etika atau budaya local. Pepatah leluhur kita juga mengingatkan kepada kita: "Orang yang tidak punya rasa malu bagaikan mayat yang berjalan", "Lebih baik mati daripada bercermin bangkai", dan khusus budaya etnik Bugis-Makassar sudah lama mempertahankan kepribadian Siri yakni rasa malu terhadap se­gala hal yang melanggar etika. Dalam tradisi masyarakat Bugis-Makassar seringkali memilih mati ketimbang dipermalukan.


Idealnya, seharusnya semua dosa, maksi­yat, dan kedurhakaan adalah memalukan. Bu­kan saja malu terhadap sesama manusia tetapi yang lebih penting ialah malu terhadap Zat Yang Maha Melihat, yakni Allah Swt. Yang membeda­kan antara orang-orang yang beriman dan yang tidak ialah perbuatannya. Jika ada yang men­gaku beriman tetapi masih doyan dengan dosa berarti ada kemunafikan di dalam diri yang ber­sangkutan. Cepat atau lambat akan memberi­kan dampak negatif bagi dirinya dan mungkin juga dengan keluarga dan koleganya. ***

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bahlil: Jangan Uji NYali, Kita Nothing To Lose

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:44

Bukan AI Tapi Non-Human

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43

Usai Dicopot Ketua Golkar Sumut, Ijeck Belum Komunikasi dengan Doli

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:12

Exynos 2600 Dirilis, Chip Smartphone 2nm Pertama di Dunia

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:52

Akui Kecewa Dicopot dari Ketua DPD Golkar Sumut, Ijeck: Mau Apalagi? Kita Terima

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:42

Bahlil Sentil Senior Golkar: Jangan Terlalu Lama Merasa Jadi Ketua Umum

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:22

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Sekretaris Golkar Sumut Mundur, Ijeck Apresiasi Kesetiaan Kader

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:06

Dana Asing Banjiri RI Rp240 Miliar Selama Sepekan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:01

Garda Satu dan Pemkab Tangerang Luncurkan SPPG Tipar Raya Jambe

Sabtu, 20 Desember 2025 | 13:38

Selengkapnya