Berita

Diingatkan Lagi, WNI Jangan Sampai Bergabung dengan ISIS

JUMAT, 26 JUNI 2015 | 01:53 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Dalam Undang-Undang (UU) Kewarganegaraan disebutkan ada kewajiban WNI yang harus dijunjung tinggi, terutama larangan bergabung dengan milisi negara luar. Karena itu, warga negara Indonesia yang menjadi korban karena melanggar UU tersebut merupakan tanggung jawab sendiri.

"Kenapa mereka mau masuk medan pertempuran, apalagi bukan perang di negara kita," jelas pengamat intelijen yang juga Staf Ahli Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Wawan H. Purwanto (Kamis, 25/6).

Dia mengungkapkan itu menanggapi seorang WNI yang dikabarkan dipenggal kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Disebutkan bahwa WNI tersebut dieksekusi lantaran terindikasi sebagai pengidap AIDS. Menurut Daily Mail, WNI tersebut diketahui mengidap AIDS setelah mendonorkan darahnya bagi warga lainnya yang tergabung dalam kelompok ISIS.

Wawan menilai apa yang terjadi dengan ISIS itu sebenarnya bukan konflik agama, tetapi karena campur aduk politik. Untuk itu dia menyarankan agar para WNI yang tergiur bujuk rayu ISIS untuk pergi ke Suriah agar menimbang kembali langkah tersebut. Mereka harus benar-benar menggunakan akal sehat dan menilai dirinya apakah sudah selayaknya berada di tempat antah berantah tersebut.

"Buat apa kita mencari masalah. Di sana kondisinya sangat berbeda dengan Indonesia dan medan serta cuacanya sangat berat. Kita harus punya ilmu mumpuni bila nekad bergabung dengan ISIS. Kalau tidak, saya yakin kita (WNI) hanya akan jadi korban saja," imbuh Wawan.

Sementara itu, pengamat terorisme dari Universitas Indonesia (UI) Sholahuddin mengungkapkan bahwa saat ini ada sekitar 300-an orang lebih WNI sudah berangkat ke Suriah untuk bergabung ISIS ataupun kelompok Jabhah Nusrah. "Tetapi mayoritas dari mereka lebih bergabung untuk bergabung dengan ISIS dibandingkan dengan Jabhah Nusrah," tuturnya.

Menurutnya, daya tarik Suriah bagi para WNI itu dipicu oleh hadist-hadist nubuwwah akhir zaman. Hadist-hadist tersebut banyak menyebutkan bahwa Suriah akan menjadi medan pertempuran terakhir umat manusia. "Di sanalah akan terjadi peperangan antara Imam Mahdi dengan Dajjal. Mereka sangat meyakini itu," ungkapnya.

Ditambah dalam salah satu hadist dikatakan orang-orang yang akan membantu Imam Mahdi membawa panji-panji hitam, sedangkan salah satu simbol ISIS adalah panji hitam.  "Atas dasar itulah mereka menganggap ISIS sebagai representasi pasukan Imam Mahdi. Propaganda inilah yang berhasil menarik ratusan WNI itu ke Suriah," pungkasnya.[zul]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

CEO Coinbase Umumkan Pernikahan, Netizen Seret Nama Raline Shah yang Pernah jadi Istrinya

Kamis, 10 Oktober 2024 | 09:37

UPDATE

Update Kondisi Terkini Prajurit TNI Terkena Serangan Israel di Lebanon

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 10:10

Senator Aanya Buka-bukaan soal Interupsi Komeng di Paripurna DPD

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 10:08

Main dalam "In the Name of Justice", Steven Seagal Nyatakan Siap Mati Demi Rusia

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 10:02

Jelang Peresmian, Amanah Dorong Siswa jadi Agen Perubahan

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 09:54

Industri Manufaktur Indonesia Raup Kesepakatan Bisnis Senilai Lebih dari 10 Juta Dolar AS di MWO

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 09:48

KTT ASEAN-India, Airlangga: Investasi India Konkret

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 09:43

Harga Emas Antam Melejit di Akhir Pekan, Satu Gram Nyaris Tembus Rp1,5 Juta

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 09:15

Berembus Demo 20 Oktober, Pengamat: Transisi Harus Tetap Mulus

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 09:06

Buyer dari 13 Negara Tandatangani Kontrak Kerja Sama Senilai Rp13 Triliun di TEI 2024

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 08:55

Bursa Saham AS Menghijau, Dow Jones dan S&P 500 Tembus Rekor Tertinggi

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 08:46

Selengkapnya