Berita

Nusantara

Satpol PP Pasang Edaran di Depan Warung Makan

KAMIS, 25 JUNI 2015 | 20:05 WIB | LAPORAN:

. Petugas gabungan Satpol PP dan polisi di Kota Tasikmalaya melakukan razia rumah makan, warung nasi dan sejenisnya yang tetap membandel buka di bulan suci Ramadhan, Kamis (25/6) siang. Sebelumnya Satpol PP telah melakukan himbauan agar tempat makan tidak buka di siang hari saat bulan Ramadan demi menghormati umat muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa dan sesuai Perda no 11 tahun 2009 tentang ketertiban umum.

"Batasan waktu mereka untuk buka itu dari mulai pukul 16.00 WIB baru mereka boleh buka karena untuk mempersiapkan buka puasa. Yang membandel buka dari pagi hari kita tutup,” kata Kasi Ops Satpol PP Kota Tasikmalaya Muhammad Iqbal.

Pantauan RMOL di sebagian rumah makan di wilayah Kota Tasikmalaya memang di pagi hari dan siang hari tidak nampak aktivitas yang mencolok dan sudah dipasang selebaran himbauan dari Satpol PP. Tapi sebagian rumah makan buka. Hanya saja pengelola tempat makan tersebut hanya menjual lauk-pauk tanpa nasi.


Berbeda dengan sebuah warung nasi di kawasan Jl Sukalaya Barat, yang buka dari pagi dan keberadaannya cukup mencolok. Memang di depan terlihat jika warung tersebut tutup. Tapi setelah masuk ke dalam petugas menemukan warga yang sedang makan siang.

Petugas kemudian memberi himbauan kepada pemilik warung agar segera menutup usahanya pada siang hari dan diperbolehkan buka pada pukul empat sore atau menjelang buka puasa. Warga yang kedapatan sedang makan, hanya diberi peringatan agar menghargai orang berpuasa.

Sementara pemilik warung nasi di Jl Yudanegara berdalih tidak mengetahui ada larangan buka siang hari. Meski demikian pemilik warung menanggapi positif penegakan Perda Tentang Ketertiban Umum ini, tapi keberadaannya perlu disosialisasikan lebih luas.

Di kaca bagian depan ini petugas memasang surat edaran dari Walikota Tasikmalaya yang isinya agar menghargai orang yang tengah menjalakan puasa, sesuai Perda No 11 tahun 2009 Tentang Ketertiban Umum. [sam]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya