Berita

Golkar: KPK harus Diperkuat, bukan Dilemahkan

RABU, 24 JUNI 2015 | 05:05 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Komisi Pemberantasan Korupsi selama ini telah terbukti menjadi lokomotif utama dalam agenda pemberantasan korupsi. Jangan sampai lembaga anti rasuah tersebut dilemahkan, atas alasan apapun.

"Bahkan apabila perlu terus diperkuat agar memiliki kewenangan yang kuat di tengah kekurangpercayaan masyarakat terhadap lembaga penegak hukum lainnya," tegas Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily, kepada Kantor Berita Politik RMOL (Rabu, 24/6).

Karena itu, politikus muda ini mengingatkan DPR untuk tidak mempreteli kewenangan KPK lewat modus revisi UU.

"Oleh karena itu, upaya revisi UU KPK bukan merupakan prioritas dalam program legislasi nasional kita. Lebih baik DPR fokus pada agenda proglegnas lain yang lebih penting dibandingkan dengan mengutak-utik keberadaan KPK," tegasnya.

"Saya khawatir dengan adanya revisi UU KPK dalam Prolegnas 2015 ini, ada upaya yang sistematis untuk melakukan pelemahan dari segi payung hukumnya," sambung Ace.

Dia mengakui salah satu yang mendapat sorotan adalah kewenangan KPK dalam melakukan penyadapan. Menurutnya, penyadapan merupakan instrumen hukum yang harus melekat dalam lembaga seperti KPK ini.

"Bagaimana bisa bekerja untuk membuktikan suatu tindakan kejahatan korupsi kalau penyadapan dilarang," imbuhnya.

Namun tentu saja penyadapan tidak boleh dilakukan sembarangan. "Untuk menghindari tindakan penyadapan yang semena-mena, perlu kiranya diatur pengawasannya (oversight), misalnya harus mendapat izin dari Pengadilan," tandasnya. [zul]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

CEO Coinbase Umumkan Pernikahan, Netizen Seret Nama Raline Shah yang Pernah jadi Istrinya

Kamis, 10 Oktober 2024 | 09:37

UPDATE

Update Kondisi Terkini Prajurit TNI Terkena Serangan Israel di Lebanon

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 10:10

Senator Aanya Buka-bukaan soal Interupsi Komeng di Paripurna DPD

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 10:08

Main dalam "In the Name of Justice", Steven Seagal Nyatakan Siap Mati Demi Rusia

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 10:02

Jelang Peresmian, Amanah Dorong Siswa jadi Agen Perubahan

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 09:54

Industri Manufaktur Indonesia Raup Kesepakatan Bisnis Senilai Lebih dari 10 Juta Dolar AS di MWO

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 09:48

KTT ASEAN-India, Airlangga: Investasi India Konkret

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 09:43

Harga Emas Antam Melejit di Akhir Pekan, Satu Gram Nyaris Tembus Rp1,5 Juta

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 09:15

Berembus Demo 20 Oktober, Pengamat: Transisi Harus Tetap Mulus

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 09:06

Buyer dari 13 Negara Tandatangani Kontrak Kerja Sama Senilai Rp13 Triliun di TEI 2024

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 08:55

Bursa Saham AS Menghijau, Dow Jones dan S&P 500 Tembus Rekor Tertinggi

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 08:46

Selengkapnya