Berita

maneger nasution

SKB/PBM soal Pendirian Rumah Ibadah harus Jadi UU, bukan Dicabut

SELASA, 23 JUNI 2015 | 05:35 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Wacana pencabutan Surat  Keputusan Bersama (SKB) dan Peraturan Bersama Menteri (PBM) yang mengatur tentang pendirian rumah ibadah harus disikapi dengan ekstra hati-hati.

Sebab, dari pencermatan selama kurun waktu 8 (delapan) tahun tersakhir ini, kelemahan utama  SKB dan PBM itu bukan pada substansinya, tapi pada pelaksanaannya.

"Kenapa tidak terlaksana dengan  baik, antara lain karena tidak ada sanksi hukum bagi yang melanggar," jelas Komisioner Komnas HAM, DR. Maneger Nasution, (Selasa, 23/6).

Diakuinya, dari perspektif hukum, SKB atau PBM itu sebenarnya tidak termasuk dalam hirarkis perundang-undangan.  Dengan demikian, demi hukum, PBM itu harus naik kelas menjadi undang-undang.

"Ini penting agar negara dipaksa hadir memenuhi dan melindungi hak-hak dasar dan konstitusional warga negara, khususnya hak beragama," ungkap Ketua Komisi Kerukunan Umat Beragama MUI Pusat ini.

Sebelum PBM Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri No.9 Tahun 2006 dan No.8 Tahun 2006 dijadikan Undang-Undang, isi dari PBM tersebut harus lebih komprehensif. Di samping mengatur rumah ibadah, juga berisi soal definisi dan pengadministrasian agama, kode etik penyiaran agama, dan soal sanksi.

Menurutnya, semua elemen masyarakat, terutama tokoh lintas agama dan lainnya harus dilibatkan, bahkan mereka harus menjadi subjek, dalam pembentukan PBM menjadi UU.

"Pelibatan mereka itu mulai dari perumusan daftar isian masalah (DIM), penyusunan naskah akademik, sampai pada penyusunan pasal-pasal," tandas Wakil Ketua Umum Dewan Harian Nasional Fokal IMM ini. [zul]


Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

CEO Coinbase Umumkan Pernikahan, Netizen Seret Nama Raline Shah yang Pernah jadi Istrinya

Kamis, 10 Oktober 2024 | 09:37

UPDATE

Update Kondisi Terkini Prajurit TNI Terkena Serangan Israel di Lebanon

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 10:10

Senator Aanya Buka-bukaan soal Interupsi Komeng di Paripurna DPD

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 10:08

Main dalam "In the Name of Justice", Steven Seagal Nyatakan Siap Mati Demi Rusia

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 10:02

Jelang Peresmian, Amanah Dorong Siswa jadi Agen Perubahan

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 09:54

Industri Manufaktur Indonesia Raup Kesepakatan Bisnis Senilai Lebih dari 10 Juta Dolar AS di MWO

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 09:48

KTT ASEAN-India, Airlangga: Investasi India Konkret

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 09:43

Harga Emas Antam Melejit di Akhir Pekan, Satu Gram Nyaris Tembus Rp1,5 Juta

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 09:15

Berembus Demo 20 Oktober, Pengamat: Transisi Harus Tetap Mulus

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 09:06

Buyer dari 13 Negara Tandatangani Kontrak Kerja Sama Senilai Rp13 Triliun di TEI 2024

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 08:55

Bursa Saham AS Menghijau, Dow Jones dan S&P 500 Tembus Rekor Tertinggi

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 08:46

Selengkapnya