Berita

Bisnis

Terlalu Banyak Lembaga Kelola Pangan Bikin Over Lapping

KAMIS, 18 JUNI 2015 | 09:05 WIB | LAPORAN:

Pemerintah punya tanggung jawab yang besar untuk mengendalikan harga pangan, bukan hanya selama Ramadhan dan menjelang hari raya.

Demikian disampaikan anggota Komite II DPD RI, Anang Prihantoro melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (18/6).

"Jika stok barang sedikit dan harga melambung, maka solusinya adalah kita dapat mengimport bahan pangan," ujarnya.


Dia menilai, UU 18/2012 tentang pangan tidak cukup mengatur stabilitas harga karena pasar punya mekanisme tersendiri.

"Saat sidak mungkin harga akan turun, tapi setelah sidak selesai maka harga akan naik lagi," kata Anang.

Apalagi lembaga yang mengelola distribusi dan pengadaan pangan sudah terlalu banyak. Ia khawatir jika lembaga-lembaga ini tidak disinkronisasikan maka akan terjadi over lapping. Pasalnya, setiap lembaga yang mengatur tersebut pasti ada anggarannya, sedangkan pekerjaannya tidak betul-betul dilaksanakan.

Padahal dengan harga semakin mahal maka kualitas pangan masyarakat otomatis dinilainya menurut. Yang tadinya mengkonsumsi daging karena tidak terjangkau sehingga tak jadi prioritas.

"Nah bagaimana bangsa ini dapat berkualitas jika gizi tidak terpenuhi oleh generasi kita, bayangkan kedepan ini kan anak cucu kita yang akan meneruskan pembangunan kita," papar senator asal Lampung tersebut.

Anang berharap ada suatu lembaga pemerintah yang diamanatkan UU untuk mengontrol harga pangan dan stok pangan sehingga dapat mengatasi permasalahan harga yang kerap kali naik terutama menjelang hari raya.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya