Berita

Islam Nusantara akan Semakin Mengkotak-kotakkan Umat

SELASA, 16 JUNI 2015 | 21:51 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Islam Nusantara yang diperkenalkan Nahdlatul Ulama dan diamini Presiden Joko Widodo dinilai tidak tepat. Kalau tetap menggunakan idiom tersebut, mestinya menggunakan Muslim Nusantara.

Penilaian itu disampaikan Ketua DPP Angkatan Muda Majelis Dakwah Islamiyah Indonesia, Fahman Habibi, dalam siaran persnya (Selasa, 16/6).

Dia mengungkapkan, jika sifat kenusantaraan sebagai istilah lain dari kebhinnekaan Indonesia yang ingin dimunculkan, mestinya ditujukan kepada pengikut paham kenusantaraan itu sendiri. "Jadi, penggunaan kata yang tepat itu adalah Muslim Nusantara," ucapnya.

Apalagi, dia menambahkan, Islam harus tetap diletakkan pada posisi tertinggi tanpa terkelompok ke dalam golongan manapun di seluruh dunia.

"Sehingga Islam itu tetap menjadi satu dan kita menjadi ummatan wahidatan," ucap alumni Pesantren Darunnajah, Cipining, Bogor ini.

Karena, istilah Islam Nusantara tersebut akan semakin mengkotak-kotakkan umat Islam. "Setelah umat terbagi kepada kelompok Sunni dan Syiah, kini NU menawarkan Islam Nusantara," tegasnya.

Karena itu dia berharap Muktamar NU yang akan akan digelar Agustus mendatang, bisa menjadi pelopor yang akan mendamaikan kelompok aliran agama dan ikut memurnikan ajaran Islam yang bersumber kepada Alqur'an dan Assunnah shohihah wal maqbulah. [zul]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

CEO Coinbase Umumkan Pernikahan, Netizen Seret Nama Raline Shah yang Pernah jadi Istrinya

Kamis, 10 Oktober 2024 | 09:37

UPDATE

Update Kondisi Terkini Prajurit TNI Terkena Serangan Israel di Lebanon

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 10:10

Senator Aanya Buka-bukaan soal Interupsi Komeng di Paripurna DPD

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 10:08

Main dalam "In the Name of Justice", Steven Seagal Nyatakan Siap Mati Demi Rusia

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 10:02

Jelang Peresmian, Amanah Dorong Siswa jadi Agen Perubahan

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 09:54

Industri Manufaktur Indonesia Raup Kesepakatan Bisnis Senilai Lebih dari 10 Juta Dolar AS di MWO

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 09:48

KTT ASEAN-India, Airlangga: Investasi India Konkret

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 09:43

Harga Emas Antam Melejit di Akhir Pekan, Satu Gram Nyaris Tembus Rp1,5 Juta

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 09:15

Berembus Demo 20 Oktober, Pengamat: Transisi Harus Tetap Mulus

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 09:06

Buyer dari 13 Negara Tandatangani Kontrak Kerja Sama Senilai Rp13 Triliun di TEI 2024

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 08:55

Bursa Saham AS Menghijau, Dow Jones dan S&P 500 Tembus Rekor Tertinggi

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 08:46

Selengkapnya