Berita

syahrul yasin limpo/net

Nusantara

Syahrul Yasin Limpo Beri Bukti Prestasi, Sulsel Raih WTP 5 Kali Berturut-turut

JUMAT, 12 JUNI 2015 | 14:50 WIB | LAPORAN:

Kepemimpinan Syahrul Yasin Limpo di Provinsi Sulawesi Selatan, ternyata bukan sekedar menghasilkan pujian, tapi juga bukti prestasi.

Salah satunya adalah raihan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang diberikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan atas laporan keuangan provinsi tersebut. Tak tanggung-tanggung predikat WTP itu diraih lima kali berturut-turut. Terakhir, BPK kembali memberikan predikat WTP untuk laporan keuangan Provinsi Sulsel tahun 2014.

"Penghargaan atas pencapaian ini, merupakan yang kelima kalinya secara berturut-turut," kata Syahrul di Jakarta, Jumat (12/6).


Laporan keuangan berpredikat WTP, kata Syahrul, pertama kali diraih pada tahun 2010. Setahun berikutnya pada laporan keuangan tahun 2011, Sulsel juga kembali diganjar predikat WTP oleh BPK.

"Kemudian predikat WTP kami raih pada tahun 2012, 2013, dan 2014," lanjutnya.

Kemarin, hasil audit laporan keuangan Provinsi Sulsel dengan predikat WTP, diserahkan langsung oleh Anggota BPK Moermahadi Soerja Djanegara kepada Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, di Makassar.

Predikat WTP sendiri merupakan opini tertinggi yang dikeluarkan badan pemeriksa. Hal ini berdasarkan UU 15/2004. Opini ini diberikan kepada kementerian atau lembaga yang berhasil menyajikan secara wajar semua hal yang dari sisi material, posisi keuangan, dan laporan realisasi anggara (LRA) sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).

"Setiap tahun BPK memberikan penilaian atau opini terhadap laporan keuangan kementerian atau lembaga pelaksanaan anggaran tahun sebelumnya," katanya.

Syahrul menambahkan, penghargaan yang diraih, merupakan apresiasi atas hasil kerja keras dan kepatuhan aparatur Pemerintah Provinsi Sulsel terhadap perundang-undangan yang berlaku.

Selama menakhodai Sulsel, Syahrul dikenal konsisten melakukan komputerisasi terhadap sejumlah sistem di jajaran birokrasinya.  Menurut Syahrul, ini demi transparansi, sekaligus melakukan peningkatan sumber daya manusianya, khususnya pada bagian pengelola keuangan untuk menjamin hadirnya kualitas kerja yang berkelanjutan.[wid]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya