Berita

tb hasanuddin/net

Jenderal TBH Curiga Ada Agenda Politik di Balik Salah Tulis Pidato Jokowi

JUMAT, 05 JUNI 2015 | 21:41 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Presiden Joko Widodo terus di-bully karena salah menyebut tempat kelahiran Presiden RI ke-1, Soekarno. Saat memperingati Hari Kelahiran Pancasila, Joko Widodo menyebut Soekarno lahir di Blitar, bukan di Surabaya.

Terkait dengan hal ini, anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDI Perjuangan yang juga mantan Sekretaris Militer Presiden, Meyjen TNI (Purn) TB Hasanuddin, menegaskan bahwa kesalahan dalam pidato itu bukan kesalahan Jokowi.

TB Hasanuddin menilai, pertama, kesalahan terletak pada pihak yang membuat konsep pidato, yang tidak menyodorkan data valid. Kedua, staf di lingkaran Jokowi juga tidak melakukan koreksi ulang dan mengecek-ulang terhadap naskah pidato yang disiapkan.


Lebih-lebih lagi, lanjut TB Hasanuddin, naskah pidato itu diserahkan kepada Jokowi secara mendadak, saat mau naik ke mimbar. Naskah itu langsung diserahkan staf kepada ajudan, dan lalu ajudan menyerahkannya kepada Jokowi.

"Sehingga Presiden juga tidak punya kesempatan untuk mengoreksi. Begitu naik ke mimbar, langsung membacakannya," kata TB Hasanuddin saat dihubungi di Jakarta (Jumat, 5/6).

Hal ini, tegas TB Hasanuddin, menunjukkan dan membuktikan bahwa staf yang mengelilingi Jokowi tidak profesional, atau dengan kata lain memiliki profesionalitas yang rendah serta pantas diragukan. Lebih-lebih memang, banyak staf di lingkaran Jokowi tak punya pengalaman.

Hal lain yang lebih penting, TB Hasanuddin melanjutkan, kejadian seperti ini bukan sekali dua kali terjadi. Jokowi sering diberi data sampah oleh staf-nya. Sebelum kejadian ini misalnya terkait dengan utang Indonesia kepada IMF, yang akhirnya diklarifikasi Menteri Keuangan.

"Dengan berbagai kajadian ini, dimana Presiden banyak mendapat informasi salah, saya curiga, apakah ini kekhilafan dari staf atau justru ada unsur kesengajaan untuk mendegradasi integritas Presiden. Dengan kata lain, saya curiga ada yang punya agenda politik," ungkap TB Hasanuddin.

Dengan kondisi seperti ini juga, TB Hasanuddin menyarankan agar Jokowi mulai mengevaluasi orang-orang di sekelilingnya, yang sehari-hari suka bersama dengan Jokowi. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya