Berita

Hukum

Seleksi Dirjen Bea Cukai Harus Transparan

JUMAT, 05 JUNI 2015 | 16:21 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Aktivis Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Masardi menilai proses seleksi pemilihan direktur jenderal bea cukai (Dirjen Bea Cukai) sampai saat ini belum terbuka, terutama panitia seleksinya (pansel).

"Tidak ada (transparansi), saya saja tidak tahu kriteria jadi pansel. Kalau atasan bekas dirjen jadi pansel salah satunya oke, tapi yang diluarnya bagaimana," katanya di Jakarta, Jumat (5/6/2015).

Ia mengatakan, sebenarnya kalau proses seleksi pimpinan bea cukai ini terbuka pasti sangat bagus sekali, paling tidak memberi kepercayaan kepada publik supaya bisa membantu kontrolnya. "Karena persoalan kita itu lemahnya kontrol (pengawasan)," ujarnya.


Menurut dia, pemilihan Dirjen Bea Cukai ini harus transparansi karena jabatan itu bukan jabatan ecek-ecek. Sebab, kata dia, kalau tidak ada transparansi dikhawatirkan terjadi penyelewengan, setoran atau kongkalikong.

"Kalau ada transparansi bisa diantisipasi, tapi kalau ini tertutup ya selesailah. Jangan sampai hal semacam ini buka peluang koruptor di sektor pajak dan bea cukai, melegitimasi permainan-permainan seperti itu. Jadi harus transparan," jelas dia.

Sementara anggota Komisi XI DPR Fraksi PKB, Anna Muawanah mengatakan panitia seleksi (pansel) harus menyusun kriteria calon Dirjen Bea Cukai baik mengenai track record, dedikasi tinggi, integritas, memiliki kemampuan dalam memimpin supaya membangun kepercayaan masyarakat.

"Jangan sampai semangat reformasi yang pernah dibangun mundur lagi. Jadi harus transparansi, baik pemilihan pansel, pemilihan Dirjen Bea Cukai," katanya.

Menurut dia, masyarakat punya hak untuk mengkritisi dan memberi masukan, kalau pimpinan baik itu untuk refleksi perbaikan.

"Kalau ada calon yang terindikasi hukum, perlu diklarifikasi," ujarnya.[dem]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya