ilustrasi/net
ilustrasi/net
PELUNCURAN "Gerakan Nasional Ayo Mondok" merupakan aksi solutif di tengah polemik sistem pendidikan Indonesia. Acara tersebut digelar pada hari Senin 01 Juni 2015 di kantor Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU). Said Aqil Siradj selaku Ketua Umum PBNU menegaskan bahwa gerakan ini adalah sebagai bentuk pengembalian kepada nilai-nilai akhlaq dan pendalaman ilmu agama. Pesantren mampu membentuk manusia moderat yang mampu berfikir tentang apapun, baik aspek agama, sosial, kultur dan budaya.
Pendidikan pesantren memiliki ciri khas tersendiri yang tidak dimiliki oleh sistem pendidikan pada umumnya. Setidaknya ada dua hal yang membedakannya. Pertama, tujuan mondoktidak semata-mata agar mahir dalam aspek kognitif saja, melainkan agar mendapat ilmu yang berkah. Keberkahan inilah yang menjadi ciri utama etos keilmuan pesantren. Artinya, mencari ilmu semata-mata mengharap ridha Allah SWT, orientasinya adalah pengembangan kualitas spiritual diri.
Mahir dalam keilmuan memang sangat dihargai, tetapi akan sia-sia jika niat dan motivasinya duniawi semata. Hal ini bertolak belakang dengan tujuan sekolah-sekolah pada umumnya yang berorientasi untuk memperolehpekerjaanyang layak dan mapan. Penekanan dimensi olah batin merupakan aspek krusial saat mengaji. Kuatnya praktik tasawwuf mewarnai sistem etika pesantren.
Populer
Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21
Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58
Senin, 08 Desember 2025 | 19:12
Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53
Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46
Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25
Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00
UPDATE
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00
Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48
Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23
Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01
Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46
Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35
Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22
Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11
Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48