Berita

Pertahanan

Menhan: Kerjasama dengan Amerika dan Rusia Bukan Perimbangan Kekuatan

SELASA, 26 MEI 2015 | 20:16 WIB | LAPORAN:

Menteri Pertahanan Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu menegaskan, kebijakan Indonesia menjalin kerjasama pertahanan dengan Amerika Serikat dan Rusia didasari sikap menjaga perdamaian di dunia. Kedua negara adidaya di bidang pertahanan itupun menyambut baik kerjasama pertahanan dengan Indonesia.

"Tidak ada itu melakukan perimbangan kekuatan. Kita datang melakukan kerjasama dengan Amerika Serikat, kemudian dengan Rusia. Keduanya menyambut baik kerjasama pertahanan dengan Indonesia," kata Ryamizard Riyacudu dalam silahturahmi dengan wartawan media massa di Aula Kemenhan, Jakarta, Selasa (26/5).

Menhan menambahkan, dirinya telah membahas soal keamanan dunia dengan Menhan Amerika dan Rusia. Semua gagasan yang disampaikan disambut baik.

"Tinggal dengan RRC kita akan bertemu, nanti setelah bulan puasa," terangnya.

Menurut Ryamizard ada dua ancaman di bidang pertahanan yang mesti disikapi. Pertama, ancaman perang besar, meski kemungkinan itu kecil terjadi. Apalagi di ASEAN sudah ada kesepakatan jika terjadi masalah diantara bangsa-bangsa di Asia Tenggara, persoalan itu diselesaikan melalui dialog. Demikian pula hubungan yang sudah terjalin baik dengan Australia.  

"Tapi, kalau kemerdekaan 17 Agustus 1945 terganggu, kita akan perang mempertahankan negara bukan untuk melakukan agresi," paparnya.

Kedua, adalah ancaman nyata dalam bentuk gangguan teroris, bencana alam, pencurian sumberdaya alam di laut, separatisme ataupun pemberontakan.

"Karena itu, bangsa ini harus bersatu, karena akan pecah kalau tidak dijaga," imbuhnya.

Menhan juga mengungkapkan sejumlah ancaman lainnya, meliputi penyakit Ebola yang telah merengut banyak jiwa penduduk, perang cyber dan penyebaran Narkoba.  Soal Narkoba, kata Ryamizard, data mengungkapkan 50 orang mati setiap hari atau  18 ribu jiwa mati sia-sia. Makanya para pengedar Narkoba itu pantas dihukum mati.

"Mereka itu penjahat, masa mau dibela. Kalau karena gara-gara menghukum mati pengedar narkoba terus hubungan negara menjadi tegang dan perang, itu menyengsarakan rakyat. Makanya, saya sebagai Menhan hubungi Menhan negara-negara yang warganya di hukum mati di Indonesia, kita biasa-biasa saja dan situasi membaik lagi," bebernya.

Dia juga  menegaskan, kesan dirinya digambarkan tentara garis keras yang hanya berkonotasi menyelesaikan masalah dengan perang tidak benar. "Kalau sebagai tentara bisa perang iyalah. Kalau tentara  nggak bisa perang, Hansip namanya. Tapi sekarang, saya tunjukkan untuk menjaga perdamaian dengan sikap-sikap diplomasi," pungkas bekas Kepala Staf  TNI-AD dan Panglima TNI itu.[dem]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

UPDATE

Kasus Korupsi PT Timah, Sandra Dewi Siap jadi Saksi Buat Suaminya di Depan Hakim

Rabu, 09 Oktober 2024 | 22:05

Banjir Rendam 37 Gampong dan Ratusan Hektare Sawah di Aceh Utara

Rabu, 09 Oktober 2024 | 22:00

Perkuat SDM, PDIP-STIPAN kembali Teken MoU Kerja Sama Bidang Pendidikan

Rabu, 09 Oktober 2024 | 21:46

Soal Kementerian Haji, Gus Jazil: PKB Banyak Speknya!

Rabu, 09 Oktober 2024 | 21:34

Pemerintah Harus Bangun Dialog Tripartit Bahas Kenaikan UMP 2025

Rabu, 09 Oktober 2024 | 21:24

PWI Sumut Apresiasi Polisi Tangkap Pembakar Rumah Wartawan di Labuhanbatu

Rabu, 09 Oktober 2024 | 21:15

Kubu Masinton Pasaribu Berharap PTTUN Medan Tolak Gugatan KEDAN

Rabu, 09 Oktober 2024 | 20:59

PKB Dapat Dua Kursi Menteri, Gus Jazil: Itu Haknya Pak Prabowo

Rabu, 09 Oktober 2024 | 20:54

MUI Minta Tokoh Masyarakat dan Ulama Turun Tangan Berantas Judol

Rabu, 09 Oktober 2024 | 20:43

Bertemu Presiden AIIB, Airlangga Minta Perluasan Dukungan Proyek Infrastruktur di Indonesia

Rabu, 09 Oktober 2024 | 20:22

Selengkapnya