Berita

imam nahrawi/net

Nusantara

Tjipta Lesmana: Sampai Kiamat, Nahrawi Tak Akan Menang Lawan FIFA

SENIN, 25 MEI 2015 | 15:57 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Kebijakan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi untuk membekukan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) memberikan dampak yang serius.

"Dampak tersebut bukan hanya terkait dengan olahraga sepakbola, tapi juga integritas pemerintah Jokowi," kata Pakar komunikasi dan pengamat politik senior Prof Tjipta Lesmana kepada Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu (Senin, 25/5).

Ia merujuk pada dua kasus yang terjadi pekan lalu. Kasus pertama adalah ketika tim sepakbola asal Malaysia, Pahang FA batal berlaga melawan Persipura di Indonesia pada Sabtu pekan lalu.


Pada saat itu, Pahang FA seharusnya berlaga dengan Persipura dalam pertandingan AFC. Namun, di antara tim ada tiga orang pemain non-malaysia. Ketiganya tidak bisa masuk ke Indonesia karena tidak mengantongi visa.

Klub Pahang yang jengkel pun kemudian kembali ke Malaysia pada hari Minggu dan enggan bermain dengan Persipura.

"Kejadian ini merupakan imbas dari konflik antara PSSI dan Menpora," kata Tjipta.

"Sebelum ada konflik, pemain asing yang mau main di Indonesia, permohonan visanya diurus oleh PSSI. Tapi semenjak PSSI dibekukan oleh Menpora, pengurusan visa pemain asing yang hendak berlaga di Indonesia harus seijin Menpora," sambungnya.

Atas kejadian tersebut, lanjut Tjipta, FIFA bereaksi keras dan Persipura terancam diberikan sanksi.

Kasus kedua yang disentil Tjipta adalah, satu hari sebelum peristiwa itu, FIFA telah mengeluarkan surat tertanggal 22 Mei yang intinya FIFA menolak menerima kedatangan tim transisi yang dibentuk oleh Menpora dan diketuai oleh Bibit Samad Rianto. Surat itu juga berisi peringatan agar Menpora segera mencabut pembekuan terhadap PSSI

Atas dua kejadian ini, Jusuf Kalla pun marah dan siang tadi (Senin, 25/5) memanggil Menpora. Dalam pertemuan itu juga hadir Wakil Ketua Umum PSSI Hinca Pandjaitan. Jusuf Kalla pun berjanji akan kembali menghidupkan PSSI sore ini.

"Saya ingin mengingatkan Nahrawi untuk membubarkan tim transisi. Biarkan PSSI menjalankan tugasnya mengelola sepakbola Indonesia," kata Tjipta.

"Nahrawi, sampai kiamatpun tidak akan menang melawan FIFA. Nahrawi harus diingatkan bahwa dalam dunia sepakbola, penguasa tertinggi adalah FIFA," tandasnya. [mel]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya