Berita

sby/net

Apakah SBY Berbohong soal Petral?

RABU, 20 MEI 2015 | 10:54 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Wacana seputar Petral sudah lama terdengar. Di tahun 2012, isu pembubaran Petral mencuat seiring dengan dugaan adanya mafia migas.

Sementara pihak ada yang mendorong Petral untuk dibubarkan. Namun di sisi lain, ada yang menilai Pertamina cukup membenahinya. Ada juga yang menilai, wacana ini sudah disusupi kepentingan politis.

Perbincangan saat itu cukup hangat, bukan hanya di gedung Senayan, melainkan juga di jalanan. Akademisi, politisi, aktivis terlibat debat masalah ini.


Saat itu, akhir Februari 2012, sebagaimana diberitakan Kantor Berita Politik RMOL, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah komando Dahlan Isklan pun siap mengaudit Petral. Bahkan, Dahlan tak keberatan bila Petral dibubarkan.
 
"Saya tak keberatan dibubarkan dan saya sudah bicarakan de­ngan Direktur Utama Pertamina, dan setuju karena sejauh ini merepotkan Pertamina. Pertamina sudah berjuang keras untuk buat dirinya bersih, sekarang disorot perusahaan tak bersih karena Petral," terang

Saat itu, Dahlan mengatakan akan melakukan audit terlebih dahulu kepada Petral.

"Apakah sistem Petral ini masih main-main atau tidak, apakah ada pihak yang lebih independen. Kalau sistemnya diubah bagaimana," ungkap Dahlan.

Mei 2012, Menteri Dahlan bertemu intensif dengan Presiden SBY untuk membahas pembubaran Petral.

"Presiden SBY mengajak mendiskusikan soal ini dengan beberapa menteri. Termasuk saya. Arahan Presiden SBY jelas dan tegas bagi saya: benahi Pertamina," ungkap Dahlan, yang sudah tersebar di beberapa media ketika itu.

Review ini kembali menjadi bahan perbincangan di media sosial. Karena belakangan, SBY mengaku telah difitnah Menteri ESDM Sudirman Said. Kata Sudirman, SBY termasuk pihak yang menghalangi pembubaran Petral. Sementara SBY mengatakan tidak pernah mendapat laporan soal pembubaran Petral.

Kini banyak publik bertanya: Apakah SBY berbohong soal Petral?

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya