Berita

Pertahanan

Tes Keperawanan Calon Prajurit TNI Dikecam

KAMIS, 14 MEI 2015 | 18:42 WIB | LAPORAN:

Tentara Nasional Indonesia (TNI) diingatkan dalam melaksanakan rekrutmen prajurit harus benar-benar selektif dan harus bertumpu pada kesehatan klinis/fisik, kecerdasan dan  kejiwaan (psikologis).

Demikian ditegaskan anggota Komisi I DPR Irine Yusiana Roba  kepada wartawan, Kamis (14/5)  menyikapi  pernyataan Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Fuad Basya yang mengatakan kalau tes keperawanan adalah bagian dari tes kesehatan yang harus dijalani perempuan calon prajurit.

Fuad juga menegaskan kalau tes tersebut dibutuhkan untuk mendeteksi kesehatan mental seorang perempuan sebelum menjadi tentara.


"Rekrutmen prajurit TNI harus tertumpu pada kesehatan fisik dan kecerdasan kejiwaan. Keduanya sangat penting ‎ diperhatikan dalam seleksi calon prajurit yang diproyeksian sesuai, mampu menunjang tugas-tugas kemiliteran," tegas Irine.

Lantas bagaimana dengan tes keperawanan perempuan calon prajurit TNI? Politisi perempuan PDI Perjuangan ini menegaskan bahwa soal perawan atau tidak perawan, tidak ada kaitannya sama sekali dengan proyeksi kemampuan fisik, intelegensia, psikologis seseorang dalam memikul tugas kemiliteran.

Dengan dasar itu, Irine menilai  syarat keperawanan tersebut terlalu mengada-ada dan tidak diperlukan. Justru kata dia lagi, instrumen seleksi dengan mempertimbangkan susunan saraf otak calon prajurit jauh lebih penting  dari pada syarat keperawanan.

"Itu lebih objektif dalam mempertimbangkan calon prajurit TNI karena terkait watak dasar yang  diperlukan. kewaspadaan, ketelitian, kecepatan, kesetiaan yang merupakan syarat utama dalam mengaktualisasi sapta marga, sumpah prajurit," tegasnya.

Dia menambahkan, dari delapan kewajiban TNI itu ada poin wajib menghormati perempuanm, Nah, justru tes keperawanan tidak menghormati perempuan.

"Justru membuat trauma bagi calon prajurit selain diskriminatif juga tidak manusiawi," kata Irine.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya