Berita

Survei Membuktikan Masalah Buruh Belum Usai

JUMAT, 01 MEI 2015 | 18:18 WIB | LAPORAN:

RMOL. Pemberitaan media tentang buruh dalam setahun terakhir didominasi oleh tuntutan peningkatan kualitas hidup.

"Sepanjang setahun dari April 2014 hingga April 2015 jumlah pemberitaan mengenai buruh sebanyak 32.626 berita di 310 media online nasional dan lokal," ujar Direktur Komunikasi Indonesia Indicator (I2), Rustika Herlambang saat memaparkan hasil penelitian bertajuk "Buruh: Tuntutan tanpa Henti" di Jakarta, Jumat (1/5).

Rustika memaparkan, data itu berasal dari pemberitaan setidaknya 343 media online. Setelah itu langsung dianalisis secara real time oleh mesin Intelligence Media Management (IMM) yang berbasis Artificial Intelligence.

Dilanjutkan dia, pemicu gerakan buruh di Indonesia adalah kenaikan BBM sepanjang 2014-2015. ‎Isu ini yang terbesar di kalangan buruh sejak awal pemerintahan Presiden Jokowi.
Dari 12.042 pemberitaan mengenai isu terbesar buruh, dampak kenaikan harga BBM menempati porsi sebesar 28 persen di media. Sebanyak 22 persen pemberitaan isu buruh berkisar mengenai tuntutan kebutuhan hidup layak. Pemberitaan soal demo buruh mencapai 19 persen dari seluruh isu terbesar buruh di Indonesia.

"Isu BBM, kesejahteraan, demo, dan PHK pada dasarnya bermuara pada
suatu kepentingan, yakni kualitas hidup layak," ungkap Rustika.

Menurut dia, parameter hidup layak yang dimaksud, meliputi standar upah yang layak, jaminan sosial ketenagakerjaan, keamanan status ketenagakerjaan (tidak melalui pola outsourcing), serta pesangon.

Menurut Rustika, di era Pemerintahan Jokowi-JK terjadi peningkatan pemberitaan tentang masalah buruh. Dalam sebulan, pemberitaan media tentang masalah buruh mencapai 3.129 berita. Hal ini mengindikasikan adanya masalah terkait dengan buruh belum usai.

"Makin banyak harapan sekaligus tuntutan kepada pemerintahan baru," urainya. [sam]

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya