Berita

ilustrasi/net

BNN Telusuri Adanya Mafia Narkoba di Apotik

MINGGU, 26 APRIL 2015 | 06:46 WIB | LAPORAN:

. Menindaklanjuti informasi dari masyarakat tentang sering terjadinya penjualan obat keras tanpa resep dokter kepada anak muda di Apotik Hara, Bekasi Barat, petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi DKI Jakarta beberapa waktu yang lalu melakukan penggerebekan terhadap Apotik Hara.

"Sebelum penggerebekan, kami melakukan penyelidikan undercover buy, dengan mencari informasi apakah terjadi di apotik lainnya," ujar Kepala BNN DKI, Ali Johardi, Minggu, (26/4).

Khusus apotik di Bekasi, petugas BNN DKI berhasil membeli zaldiar tanpa resep dokter, yaitu obat keras yang mengandung tramadol dan paracetamol. Dan anggota tim yang lain mencoba membeli obat keras DMP/Dextro dan Tramadol di Apotik tersebut, tetapi pelayan apotek tersebut mengatakan bahwa stock obat DMP dan Tramadol sedang kosong.


Kembali petugas mengamati pembeli yang keluar masuk apotik Hara. Setelah beberapa saat, ada beberapa anak muda yang masuk kemudian keluar dari apotek tersebut. Kemudian petugas BNN DKI menanyakan kepada anak muda tersebut obat apa yang telah dibeli, dan dijawab, "Membeli Pil Kuning".

Berdasarkan keterangan anak-anak muda tersebut, mereka menggunakan pil kuning untuk menghilangkan stres dan bisa tidur. Mereka membeli satu bungkusnya berisi 10 butir Pil Kuning, 1 bungkus harganya Rp 20.000.

Kemudian, petugas BNN DKI membawa anak muda tersebut ke apotek Hara untuk menunjukan siapa yang menjual pil kuning tersebut. Petugas BNN membawa pemuda tersebut kembali ke Apotik dimana dia membeli obat, agar menunjukan siapa penjualnya.

Berdasarkan pengakuan pelayan Apotik Hara, Pil Kuning mengandung TRIHEXYPHENIDYL atau TRIHEX yakni salah satu obat penenang untuk mengobati orang yang menderita penyakit PARKINSON atau gangguan jiwa.

Petugas langsung menyita semua stok obat TRIHEXYPHENIDYL yang tersedia di Apotik Hara berjumlah 600 (Enam Ratus), lalu membawa 3 pemuda seabagai user dan pelayan apotik ke kantor BNN DKI Jakarta.

"Sedang dikembangkan infonya, apakah penjualan pil kuning ini hanya di Apotik Hara, Bekasi Barat. Atau sudah menjadi trend anak muda metropolitan," ujar Ali Johardi.

Sebab menurut info, obat ini berbahaya dan menyebabkan ketergantungan, jika diminum sedikit fly tapi kalau banyak bisa membuat penggunanya ganas dan bisa menyebabkan tawuran. Si penguna sangat reaktif dan sensitif.

BNN DKI terus mendalami kasus peredaran obat-obatan yang beredar di Apotek.

"Kami masih melakukan pendalaman dan penyelidikan lebih lanjut. Sesuai arahan pimpinan, untuk mengantisipasi, agar pil kuning ini tidak menjadi fenomena di kalangan remaja atau ABG," ujar Kabid Pemberantasan BNNP DKI Jakarta, Almas Arrasuli tentang penggerebekan Apotik penjual "pil kuning" ke ABG. [rus]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya