Berita

Bisnis

Supaya Gak Memble, Tim Ekonomi Kabinet Kerja Disarankan Lakukan Ini

SELASA, 21 APRIL 2015 | 15:33 WIB | LAPORAN:

. Tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK), khususnya di bidang ekonomi, masih rendah. Penyebabnya, program-program pemerintah yang secara cepat dirasakan rakyat atau quick win dirasa masih belum menyentuh masyarakat luas.

Ekonom dari IPMI International Business School, Jimmy M Rifai Gani yang menyatakan itu dalam surat elektronik yang dikirimkan ke redaksi, Selasa (21/4).

Kata dia, apa yang digambarkan Presiden Jokowi soal kebijakan publik jangka pendek saat masa kampanyenya ‎belum terasa. Kinerja pemerintahannya juga demikian. Sehingga, Sehingga, saat ini publik masih kurang puas dan mempertanyakan profesionalitas dan kapabilitas dari Tim Ekonomi Kabinet Kerja.


"Banyak program kerakyatan pemerintah yang masih dalam tahap awal, baik itu dalam hal perencanaan maupun implementasinya. Ditambah lagi, strategi kebijakan publik jangka pendeknya masih lemah seperti subsidi BBM atau paket kebijakan ekonomi pemerintah," ujar Jimmy.

Executive Director & CEO IPMI ini mengakui, pemilihan tim ekonomi pemerintah merupakan hak prerogatif Presiden RI. Tapi, jika kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah kerap tidak didukung masyarakat, dampaknya akan menggerus efektivitas dan stabilitas pemerintah.

"Kebijakan short term yang benar-benar dirasakan masyarakat, seperti pengalihan subsidi untuk rakyat miskin, harus segera diimplementasikan. Jangan sampai pemerintah kehilangan muka serta kepercayaan rakyat. Dampaknya bakal sulit mendapatkan legitimasi publik," jelas lulusan Master of Public Administration, John F Kennedy School of Government Harvard University, Amerika Serikat  ini.

Oleh karena itu, dia menyarankan agar Tim Ekonomi Kabinet Kerja menunjukkan kinerjanya  sebagai the dream team yang independen dan memiliki rekam jejak di bidang ekonomi dan finansial. ‎Koordinasi  antar lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif juga harus diperkuat agar tujuan pembangunan ekonomi nasional dapat berjalan dengan baik dan selaras.

"Hal ini dapat diwujudkan dengan menghasilkan kebijakan-kebijakan yang pro rakyat dan berprinsip good governance, berkeadilan, serta transparan," tandasnya.

Sebelumnya, hasil survei Poltracking Indonesia yang dirilis Minggu (19/4) menyatakan bahwa tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, khususnya di bidang ekonomi, dalam enam bulan pertama masih rendah. Sebanyak 66,6 persen responden menyatakan kurang puas (42,7 persen) dan sangat tidak puas (12,9 persen) dengan kondisi ekonomi saat ini.

Survei ini dilakukan terhadap 1.200 responden di 34 provinsi pada 23-30 Maret 2015. Adapun metode yang digunakan ialah multistage random sampling dengan cara tatap muka. Tingkat margin of error dari survei yang dibiayai oleh Poltracking ini sebesar 2,9 persen. [sam]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya