Berita

Jangan sampai Peringatan KAA sebatas Ajang Reuni tanpa Makna

SELASA, 21 APRIL 2015 | 04:04 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Peringatan Konferensi Asia-Afrika ke-60 jangan sampai hanya dijadikan sebagai acara seremonial dan nostalgia semata. Terlebih, Indonesia sebagai tuan rumah harus bisa memanfaatkan momentum tersebut sebaik-baiknya.

Penegasan itu disampaikan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia, Grace Natalie, seperti dikutip dari akun Twitter-nya, @grace_net (Senin, 20/4) dengan tagar #SolidaritasDuniaBaru.

Grace tak menampik, saat Soekarno menggagas Konferensi Asia-Afrika pada tahun 1955, dunia sedang terbelah dalam kekuatan bipolar: Blok Barat dan Blok Timur. Lewat KAA, Soekarno menggagas Aliansi Non-Blok. Meski Non-Blok, namun Soekarno sedang membangun kekuatan sendiri: poros ketiga dunia.

"Dengan cara itu Soekarno bebas mendayung diantara 2 blok. KAA adlh strategi diplomasi Indonesia paling cemerlang," ungkapnya.

Karena itu, muncul pertanyaan apakah peringatan KAA ke-60 sekarang ini masih relevan. Dunia tidak sama lagi secara geopolitik. "Asia tidak lagi terjajah, bahkan Asia adalah raksasa ekonomi yang ditopang dengan bonus populasi," ucapnya.

Dia menjelaskan, arus China dan India menghempas deras dari Utara. Dari Selatan, Australia telah merumuskan China adalah ancaman nasional dari utara. Di utara masih ada Korsel dan Taiwan. Juga Singapore dan Malaysia yang berbatasan langsung dengan Indonesia yang juga sedang maju.

"Sang Paman Sam meski sedang batuk dan berutang, namun msh punya kekuatan militer yang besar untuk menjaga (kepentingannya) di Asia-Pasifik," ungkapnya.

Meski begitu, dia menilai KAA tetap relevan jika Indonesia menggunakan monentum ini. Sebagai bentuk solidaritas dunia baru, Indonesia harus menjadikan peringatan KAA ke-60 menjadi pengikat rasa solidaritas Asia Afrika, dengan memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi di Asia akan dirasakan hingga ke Afrika sebagai mitra benua.

"Dari podium itu juga, atas mandat UUD 1945. Desakkan kemerdekaan Palestina sebagai wujud komitmen kita pada dunia," tegasnya.

Untuk Indonesia, dia mengingatkan, pemerintah harus mengumumkan pada dunia, tentang rencana Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. Dan ini adalah "core national interest" yang harus dihormati bangsa-bangsa lain. Sebagaimana Soekarno dulu menjadikan KAA sebagai monentun untuk membangun poros ketiga dunia. "Tanpa itu KAA hanyalah reuni tanpa makna. Kembali ke laut adalah kembali ke pangkuan 'ibu'," demikian Grace Natalie menutup kultwitnya. [zul]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Lolos OTT, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Gugat Praperadilan Lawan KPK

Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:23

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

CEO Coinbase Umumkan Pernikahan, Netizen Seret Nama Raline Shah yang Pernah jadi Istrinya

Kamis, 10 Oktober 2024 | 09:37

UPDATE

Survei Indikator: China Negara Kawan Terdekat Indonesia

Kamis, 17 Oktober 2024 | 10:10

Teguh Setyabudi Gantikan Heru Budi Jabat Pj Gubernur

Kamis, 17 Oktober 2024 | 10:00

Doa Cak Imin, Prabowo Sukses Memimpin Indonesia

Kamis, 17 Oktober 2024 | 09:51

Kediaman Prabowo di Hambalang Disesaki Karangan Bunga

Kamis, 17 Oktober 2024 | 09:50

Lagi, Israel Serangan Menara Pasukan UNIFIL di Lebanon

Kamis, 17 Oktober 2024 | 09:50

BI Bakal Kenakan Sanksi Buat Pedagang yang Kenakan Biaya Tambahan QRIS

Kamis, 17 Oktober 2024 | 09:47

Gembleng Calon Menteri di Akmil, Prabowo Tak Ingin Anggota Kabinet Jadi Penjahat

Kamis, 17 Oktober 2024 | 09:42

Dibayangi Apple, Samsung Masih Kuasai Pasar Smartphone Global

Kamis, 17 Oktober 2024 | 09:29

Makin Dekat Pelantikan Prabowo-Gibran, Ini Pesan Persis

Kamis, 17 Oktober 2024 | 09:19

Surplus Neraca Perdagangan Berlanjut, Bukti Ekonomi Indonesia Tangguh

Kamis, 17 Oktober 2024 | 09:15

Selengkapnya