Berita

ilustrasi/net

Bisnis

Investor Jepang Pastikan Danai Proyek Pengganti Pelabuhan Cilamaya

JUMAT, 10 APRIL 2015 | 06:58 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Investor Jepang tetap berminat investasi pada proyek pengganti Pelabuhan Cilamaya.

"Pemerintah memiliki rencana pembangunan pelabuhan akan digeser ke timur. Jepang tentu berharap itu tetap bisa dilakukan. Kalau Indonesia hendak dijadikan basis ekspor memang butuh pelabuhan. Jadi kalau digeser ke timur, Jepang tetap minat," kata Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Yusron Ihza Mahendra, usai mengikuti pertemuan antara Ketua Keidanren Jepang Sadayuki Sakakibara dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wapres di Jakarta, kemarin.

Yusron meluruskan isu yang menyebutkan bahwa perubahan rencana Pembangunan Cilamaya untuk menghindari persaingan dengan Pelabuhan Tanjung Priok. "Itu tidak relevan. Penggeseran rencana pelabuhan itu murni karena masalah keamanan infrastruktur gas milik Pertamina dan juga masalah pertanian," kata Yusron.


Dia berharap, rencana pembangunan pelabuhan dapat segera terealisasi sebab produsen otomotif asal Jepang terus melakukan ekspansi dan investasi. Menurutnya, kalau Indonesia ingin dijadikan basis ekspor maka sudah seharusnya disambut dengan ketersedian pelabuhan baru.

Yusron menerangkan, dalam pertemuan dengan Wapres, Ketua Keidanren Jepang tidak hanya bicara soal pembangunan pelabuhan saja, tetapi juga proyek kerja sama lain seperti pembangkit listrik, perumahan dan transportasi. Pemerintah ke Indonesia untuk kembali melakukan penjajakan.

"Dalam waktu dekat, Mei, ada dua misi lagi yang datang ke Indonesia. Salah satunya Japinda (Asosiasi Persahabatan Jepang-Indonesia) yang dipimpin mantan PM Jepang Fukuda," tuturnya.

Yusron optimistis investasi Jepang di Indonesia akan terus meningkat. Pasalnya, minat para pebisnis Jepang investasi di negerinya sendiri sudah kurang bergairah. Investasi di dalam negeri Jepang sudah mencapai titik jenuh. Lebih dari 20 tahun lalu, bunga bank di Jepang 0 persen sehingga lebih baik menggunakan uang untuk berinvestasi dibandingkan dengan menyimpannya di bank.

"Kondisi di Jepang peluang untuk Indonesia mendapatkan investasi. Peluang itu tergantung Indonesia, apakah bisa membuat mereka merasa aman dan nyaman berinvestasi atau tidak," cetus Yusron.

Sebelumnnya, Direktur Utama PTPelindo II (Persero) RJ Lino menilai, pemerintah akan kesulitan mendapatkan investor untuk membiayai proyek pelabuhan baru yang akan dibangun pemerintah di Subang atau Indramayu sebagai pengganti Cilamaya. "Kalau mau ditawarin ke swasta, mana ada yang mau. Karena, kita sudah bangun di Cirebon. Investor akan lebih tertarik dengan Pelabuhan Cirebon," kata Lino.

Lino menyebutkan, pihaknya telah menganggarkan setidaknya Rp 2 triliun untuk mengembangkan pelabuhan Cirebon. Dia menargetkan pembangunannya dua tahun lagi selesai. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya