Berita

iran/net

Dunia

Di Swiss, Iran dan Enam Negara Kekuatan Dunia Capai Kesepakatan Nuklir

JUMAT, 03 APRIL 2015 | 09:46 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Perundingan terkait nulir antara Iran dan enam negara kekuatan dunia akhirnya berhasil menemukan kata sepakat setelah serangkaian pertemuan dilakukan sejak tahun lalu.

Kesepakatan awal tersebut dijalin antara Iran dengan enam negara kekuatan dunia yakni Amerika Serikat, Prancis, Jerman, Inggris, Tiongkok, dan Rusia atau yang dikenal juga dengan istilah P5+1 setelah menggelar pertemuan selama delapan hari di Lausanne Swiss.

Berdasarkan kesepakatan itu, Iran akan mengurangi kapasitas pengayaan uranium. Sebagai balasannya, Iran akan mendapatkan imbalan berupa pencabutan sanksi.


Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyebut bahwa kesepakatan yang dijalin dengan Iran itu merupakan pemahaman bersejarah yang pernah dicapai.

Merujuk pada lembar fakta (factsheet) yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat, garis besar kesepakatan itu meliputi sejumlah kondisi. Di antaranya berbunyi bahwa Iran akan mengurangi sentrifungal yang digunakan untuk memperkaya uranium. Sementara itu Sentrifugal yang tidak lagi digunakan akan ditempatkan di gudang dan dipantau oleh Badan Energi Atom Internaional (IAEA). Semua fasilitas nuklir Iran juga akan dijalankan inspeksi IAEA reguler.

Bukan hanya itu, Iran juga disebutkan akan mendesai ulang reaktor air berat di Arak sehingga dapat tidak dapat memproduksi senjata plutonium.

Sebagai balasannya, Amerika Serikat dan Uni Eropa akan menarik saksi yang terkait dengan program nuklir Iran secara bertahap. Namun demikian, bila Iran tidak memenuhi kewajibannya, maka sanksi tersebut akan diterapkan kembali.

Obama menyebut bahwa pelaksanaan kesepakatan tersebut akan diawasi dengan ketat.

"Jika Iran menipu, dunia akan tahu itu," katanya seperti dimuat BBC.

Obama menambahkan, kesepakatan itu tidak didasarkan pada kepercayaan tetapi pada verifikasi belum pernah terjadi sebelumnya.

Setelah kesepakatan awal tersebut, Iran dan enam negara kekuatan dunia akan menyusun kesepakatan nuklir yang komprehensif pada tanggal 30 Juni mendatang. [mel]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya