Berita

Publika

Jangan Biarkan Wabah Kebodohan Jokowi Menular dan Jadi Virus di Dalam Otak Kita

MINGGU, 29 MARET 2015 | 16:16 WIB

BELUM juga setahun Jokowi memerintah, tapi telah begitu banyak kekacauan & kehancuran negara diproduksi melalui istana negara. Jokowi mengubah istana negara sebagai pusat harapan penyelesaian berbagai masalah rakyat & bangsa, menjadi pabrik yg gemar memproduksi masalah & kekacauan negara.

Bukan semata kekacauan & penghancuran negara yg diciptakan Jokowi, tapi juga telah banyak pelanggaran konstitusi & aksi tipu-tipu yg dilakukan Jokowi kepada 200-an juta rakyat indonesia yg dapat dikategorikan sebagai bentuk pengkhianatan kepada negara seperti yg tertuang dalam pasal 7A UUD 1945 (Hasil Amandemen).

Belum lagi janji-janji kampanye saat pilpres lalu yg satu persatu diingkari Joko Widodo.
Mulai dari janji Jokowi yg tak akan berutang kepada asing, menghapus subsidi BBM, tak akan mengimpor beras & masih banyak lagi pengingkaran atas janji-janji kampanye yg telah dilakukan Jokowi saat Pilpres 2014 lalu.

Mulai dari janji Jokowi yg tak akan berutang kepada asing, menghapus subsidi BBM, tak akan mengimpor beras & masih banyak lagi pengingkaran atas janji-janji kampanye yg telah dilakukan Jokowi saat Pilpres 2014 lalu.

Dari sejumlah kebijakan yg dikeluarkan, cara cara diplomasi internasional model petugas pemasaran yg mepermalukan bangsa & negara Indonesia, serta pernyataannya yg saling bertolakbelakang satu dengan yg lain, menunjukan Jokowi sedangan memimpin tanpa akal sehat, tanpa teori, tanpa norma & filosofi.

Bangsa & negara kita sedang terkena musibah besar, mirip bangsa Jerman yg menjadi pusat revolusi pemikiran & filsafat, namun harus menerima & mendukung seorang pemimpin seperti Adolf Hitler yg dikategorikan "gila".

Kini, bangsa kita harus menerima nasib paling sial sepanjang sejarah negeri ini dimerdekakan, karena dipimpin seorang Presideng dengan cara cara bodoh, tanpa akal sehat, tanpa teori, juga tanpa norma & filosofi.

Jika Jokowi tak segera dilengserkan dari kursi Presiden, maka dipastikan "wabah kebodohan" yg merupakan genetikanya Jokowi akan menular & menjadi virus di dalam otak seluruh kaum terpelajar & seluruh rakyat.[***]



Iwan Sumule

Jubir Jaringan Aktivis ProDEM



Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya