Berita

Rahmat Yananda (kanan)

Semrawut, Rebranding Jakarta Agenda Mendesak

SENIN, 23 MARET 2015 | 01:39 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Efek negatif kesemrawutan Jakarta sangat dirasakan warga ketika bepergian dan beraktivitas. Efek yang sama juga dirasakan ketika warga mendapatkan pelayanan publik. Karena itu tidak heran, Jakarta masih dipersepsikan negatif oleh warganya.

"Secara tidak langsung, persepsi negatif juga terbangun karena pemberitaan tentang Jakarta dengan nada yang negatif, atau melalui percakapan di media sosial. Semua ini membangun citra Jakarta," jelas CEO Makna Informasi, M. Rahmat Yananda, dalam diskusi tentang "Identitas Jakarta: Inisiasi Program Rebranding Jakarta" yang diselanggarakan Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI) di Jakarta belum lama ini.

Karena itu, upaya melakukan branding Jakarta menjadi mendesak. Menurutnya, dalam melakukan branding kota, identitas adalah sumber terpenting. Sebab, identitas menjelaskan berbagai persamaan dan perbedaan kota-kota. Persamaannya terletak pada fungsi-fungsi pelayanan yang dimiliki suatu kota seperti ekonomi, transportasi, pendidikan, keamanan dan lain- lain.

"Perbedaannya terletak pada persepsi dan pemaknaan pemangku kepentingan kota terhadap fungsi tersebut. Makna yang hadir akan berbeda karena kualitas kinerja fungsi layanan juga berbeda. Misalnya, perbandingan fungsi layanan transportasi dan pelayanan publik antara Jakarta dan Singapura, " ungkap Rahmat.

Lebih jauh dia menjelaskan, fungsi layanan kota yang berdaya saing adalah prasyarat dasar membangun brand kota yang kompetitif seperti kota-kota utama global dan regional. Identitas kota yang berdaya saing membuka ruang untuk kota melakukan positioning dan mendapatkan citra positif.

"Misalnya Singapura yang diasosiakan sebagai kota yang memiliki tata kelola yang berdaya saing menjadi lokasi kantor untuk perusahaan - perusahaan yang beroperasi secara global. Karenanya, Jakarta harus banyak belajar dari kota-kota tersebut," tegas Rahmat.

Menurut Rahmat, identitas sejarah, kondisi alam serta geografi,  budaya dan keragaman warga kota masih peting sebagai sumber awal identitas suatu kota karena memiliki potensi diferensiasi.  Akan tetapi, sumber-sumber tersebut dapat berkurang relevansinya.

Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan telah mendorong perubahan ekonomi yang menuntut kualitas tertentu dari kota dan warganya karena adanya kebutuhan untuk memenangkan persaingan ekonomi. Kemajuan teknologi transportasi dan komunikasi juga mulai mengurangi keunggulan kota karena lokasi dan jarak.

"Tidak heran Singapura melakukan rebranding dirinya dari kota berbasis ekonomi jasa dan perdagangan karena lokasi yang strategis menjadi kota berbasis ekonomi pengetahuan, kreativitas dan budaya," imbuh Rahmat.

Rahmat juga mengingatkan, pemangku kepentingan utama dalam branding kota adalah warga.  Walaupun branding kota meminjam perangkat pemasaran tidak berarti warga diperlakukan melulu sebagai konsumen. Konsumen mendapatkan haknya karena membayar.

"Sedangkan warga atau citizen tidak harus selalu membayar untuk mendapatkan pelayanan kota karena sebagian pelayanan kota sudah menjadi hak yang melekat pada warga. Prinsip-prinsip pelayanan konsumen yang baik harus dikedepankan, " tambah Rahmat. [zul]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Lolos OTT, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Gugat Praperadilan Lawan KPK

Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:23

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

CEO Coinbase Umumkan Pernikahan, Netizen Seret Nama Raline Shah yang Pernah jadi Istrinya

Kamis, 10 Oktober 2024 | 09:37

UPDATE

LPSK Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus bagi Korban Kekerasan Seksual

Jumat, 18 Oktober 2024 | 05:57

Siap-siap, Toyota bZ4x Segera Dijual Usai Dipakai Acara Pelantikan Presiden dan Wapres

Jumat, 18 Oktober 2024 | 05:42

Supriatna Gumilar Jadi Tersangka, Fraksi PAN DPRD Jabar: Tunggu Keputusan DPP

Jumat, 18 Oktober 2024 | 05:23

Ini Rencana Muhadjir Setelah Tak Lagi Jadi Menteri

Jumat, 18 Oktober 2024 | 04:58

46 Dugaan Pelanggaran Ditangani Bawaslu Jabar hingga Oktober 2024

Jumat, 18 Oktober 2024 | 04:34

Persib Tanpa 3 Pemain Kunci Saat Jamu Persebaya

Jumat, 18 Oktober 2024 | 03:58

Publik Apresiasi Gakkumdu yang Tetapkan Wakil Walikota Metro sebagai Tersangka

Jumat, 18 Oktober 2024 | 03:36

Ketua DPRD Kota Madiun Bantah Walk Out Saat Sidang Paripurna

Jumat, 18 Oktober 2024 | 03:18

Harapan STY agar Kevin Diks Debut Bulan Depan Sulit Terwujud

Jumat, 18 Oktober 2024 | 02:58

DPR Akan Proses Hasil Seleksi Capim dan Dewas KPK Usai Pengumuman Kabinet

Jumat, 18 Oktober 2024 | 02:49

Selengkapnya