Berita

komjen budi gunawan/net

Politik

Budi Gunawan Pintu Keluar Jokowi dari PDIP

JUMAT, 13 FEBRUARI 2015 | 17:20 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Kemungkinan besar Komjen Budi Gunawan tidak akan dilantik menjadi Kepala Polri. Hal ini bisa dianggap sebagai hasil bargaining power atau tawar-menawar politik antara KPK dengan sejumlah elite politik yang terlibat dalam kasus dugaan korupsi.

Hal itu dikatakan Direktur Eksekutif Indonesia Development Monitoring, Fahmi Hafel, kepada wartawan lewat pesan elektronik, Jumat sore (13/2).

Dia menilai, kredibilitas Polri sebagai institusi penegak hukum juga akan semakin hancur jika Presiden Joko Widodo membatalkan rencana pelantikan Komjen Budi Gunawan. Budi Gunawan sendiri sudah disetujui DPR, namun terganjal status tersangka dugaan gratifikasi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).


"Opini publik bisa menilai bahwa Polri adalah institusi yang penuh dengan praktik gratifikasi dan korupsi," ujarnya.

Fahmi juga mengatakan, jika dilihat ke belakang, patut dicurigai pula ada makna lain di balik sikap Jokowi memilih Komjen Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri yang diajukan ke DPR.

"Ini cara Jokowi-JK untuk keluar dari penguasaan PDIP dengan bermain mata dengan KPK. Sebelumnya, Budi Gunawan sudah dicoret merah oleh KPK," katanya.

Makna lain adalah Menko Polhukam, Tedjo Edhy, sebagai Ketua Kompolnas juga seharusnya turut bertanggung jawab karena merekomendasikan Budi Gunawan sebagai calon Kapolri. Sebab sudah bukan rahasia bahwa Budi Gunawan sudah dicoret KPK dalam seleksi calon menteri.

"Ini juga bagian strategi dari Surya Paloh melalui Menko Polhukam untuk menguasai Jokowi dan menjauhkan Jokowi dari PDIP, untuk memuluskan bisnisnya. Sementara JK yang ikut mendorong BG menjadi Kapolri untuk kepentingan menguasai bisnis proyek APBN setelah gagal mengulingkan Aburizal Bakrie dari posisi ketua umum Golkar," ujar Fahmi. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya