. Masih sedikitnya generasi muda yang melek akan sejarah, membuat Komisaris Utama Purwaka Production, Andi Sinulingga, menelurkan ide untuk membuat film yang berlatarbelakang kehidupan Vereningde Oostindische Compagnie (VOC) di Batavia.
Mengangkat tema VOC dalam film yang rencananya akan diluncurkan tahun 2016 itu, karena memang pehamanan anak muda soal monopoli perdagangan yang pernah terjadi di Indonesia oleh VOC belum sempurna.
"Eksistensi VOC yang melakukan monopoli perdagangan penting untuk diangkat menjadi film. Monopolisitik itu memiskinkan, itu yang terjadi saat ini di Indonesia yang dilakukan oleh multi-national corporation (MNC)" kata Andi dalam acara "Bedah Sejarah VOC 1602 Di Batavia" di Kantor Kementerian Pendidikan di Jalan Sudirman, Jakarta Selatan (Rabu, 11/2)
Secara tidak sadar, lanjut Andi, akibat tidak belajar dari sejarah, Indonesia juga sedang mengalami problem yang pernah terjadi zaman VOC dahulu. Kesenjangan sosial, disparitas ekonomi, konglomerasi perusahaan besar, ekpolitasi manusia ke manusia sedang terjadi saat ini.
"Karena monopolisitik yang menyebabakan kemiskinan serta diskriminasi ekonomi dan sosial itu akhirnya mereka bangkrut. Habis bangkrut mereka di
bailout oleh Belanda," kata Andi
Menurut Andi, pola Bailout Itu juga yang terjadi dinegeri ini. Bailout dari Bank Indonesia dan Century tak lepas dari pola-pola lama yang diulang kembali.
Film yang mengambil latar belakang VOC 1602 sampai kejayaan VOC tahun 1700 ini menurut Andi juga dibalut dengan kisah romantisme Peter Cortenhoeff dan Sarah Specx. Balutan romantisme di zaman VOC ini dianggap lebih membuat film sejarah menjadi menarik.
[ysa]