Berita

Hukum

TRAGEDI PIMPINAN KPK

Akil Mochtar Akui Ada Pengaturan Menangkan Ujang Iskandar

KAMIS, 05 FEBRUARI 2015 | 00:11 WIB | LAPORAN:

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Akil Mochtar, selesai diperiksa penyidik Bareskrim Polri sebagai saksi kasus pimpinan KPK, Bambang Widjojanto, sekitar pukul 23.20 WIB (Rabu, 4/2).

Akil dipinjam untuk bersaksi dalam kasus kesaksian palsu yang menjerat Bambang Widjojanto alias BW dalam sengketa Pilkada Kotawaringin Barat pada tahun 2010. Waktu itu Akil menjadi hakim yang menangani perkara. Sementara BW dijadikan tersangka oleh Bareskrim dalam kasus mengarahkan saksi untuk bersaksi palsu dalam persidangan.

Terpidana seumur hidup dalam kasus suap ini tergesa-gesa meninggalkan Bareskrim dan hanya sedikit memberikan keterangan pers.


"Sekitar 15 sampai 20," ucap Akil ketika ditanya soal berapa jumlah pertanyaan yang diajukan penyidik.

Akil juga menepis pemberitaan soal transaksi suap di dalam mobil miliknya antara dirinya dan BW.

"Enggak ada pemberian uang di dalam mobil," tegasnya.

Ia membenarkan ada pertemuan dengan BW terkait perkara itu dan saksi-saksi yang disidangkan di MK.

"Berkaitan dengan perkara itulah, Kotawaringin Barat itu dan sehubungan dengan saksi-saksi yang disidangkan di MK," ungkapnya.

"Enggak ada transaksi. Artinya, pada saat itu kan BW ikut mobil saya, dia mau pulang ke Depok, nah saya antarkan sampai Pasar Minggu, di dalam mobil itulah pembicaraan pembicaraan yang berkaitan dengan perkara Kotawaringin Barat itu," lanjut Akil.

Soal isi pembicaraan dengan BW itu, Akil enggan membukanya kepada wartawan.

"Pembicaraannya nanti saja deh sama penyidik," kilahnya.

Namun, Akil mengakui ada pengaturan untuk memenangkan pasangan Ujang Iskandar-Bambang Purwanto yang dibela oleh BW dalam perkara itu.

"Ya, memang ada (pengaturan)," tegasnya tanpa menjelaskan lebih rinci dan langsung masuk ke mobil tahanan KPK. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya