Berita

foto: rmol

Hukum

SAMAD Minta Publik Tak Intervensi Hakim Sarpin Rizaldi

RABU, 04 FEBRUARI 2015 | 18:00 WIB | LAPORAN:

Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa untuk Demokrasi (SAMAD) menyambangi PN Jakarta Selatan, Rabu (4/2). Tujuannya, meminta Hakim Sarpin Rizaldi untuk bisa adil dalam memberikan putusan terhadap sidang praperadilan yang diajukan oleh Komjen Pol Budi Gunawan.

Hakim Sarpin diminta untuk menggunakan hati nuraninya dalam menyampaikan putusannya. Pasalnya, mereka menilai penetapan status tersangka Komjen BG oleh KPK bermuatan politis dan tidak berlandaskan Undang-Undang.

"Kami memberi dukungan kepada hakim Sarpin dari tekanan/intervensi dari pihak manapun. Penetapan status tersangka BG jelas ada unsur dendam oleh pimpinan KPK karena tidak bisa menjadi pendamping Presiden Jokowi," teriak Koordinator aksi Bambang saat berorasi dengan mengenakan topeng Abraham Samad dan maskernya.


Dalam aksinya tersebut, para demonstran juga menggelar spanduk bertuliskan 'Hakim Sarpin Gunakan Hati Nuranimu di Sidang Praperadilan. Penetapan Tersangka BG oleh KPK Bernuansa Politis dan Tidak Berlandaskan UU, dan SAMAD: Hakim Sarpin Rizaldi Punya Nurani Baik, Publik Jangan Takut'.

Bambang menegaskan, semua pihak harus menghormati kemandirian hakim yang menangani gugatan praperadilan tersebut. Itu penting dilakukan agar tidak ada kecurigaan terhadap Sarpin.

"Jika kredibilitas Sarpin memang tidak baik, maka Sarpin pasti tidak bisa menangani sidang praperadilan. Penempatan hakim pada sidang yang strategis adalah bukti bahwa kredibilitas Sarpin tidak diragukan lagi," jelasnya.

Selain itu, Bambang menilai jika nanti putusan hakim mengabulkan gugatan praperadilan yang diajukan BG, maka sepenuhnya hak subjektif hakim dengan menggunakan landasan-landasan yang objektif. Maka harus dihargai dan dihormati keputusannya.

"Biar hakim bekerja sesuai hukum yang berlaku dan memutuskannya dengan hati nuraninya," tandasnya. [mel]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya