Berita

Hukum

LPSK Siap Lindungi Korban Penembakan di Bangkalan

MINGGU, 01 FEBRUARI 2015 | 08:48 WIB

Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) resmi memberikan perlindungan terhadap Mathur Husyairi. LPSK pun meminta polisi segera mengusut tuntas perkara itu untuk membuktikan siapa aktor di balik penembakan aktivis antikorupsi di Bangkalan, Madura, Jawa Timur, tersebut.

Wakil Ketua LPSK Azkari Azhar menyebutkan, sejauh ini hanya Mathur yang mengajukan perlindungan ke LPSK. Keluarga Mathur maupun kawan-kawannya sesama aktivis belum ada yang mengajukan hal yang sama. Azkari berharap dengan telah diberikannya perlindungan terhadap korban, polisi bisa konsentrasi segera menyelesaikan pengusutan perkara ini.

"Biar segera terungkap motif dari kasus ini," ungkapnya seperti dilansir dari JPNN.com, (Minggu, 1/2).


Pada 20 Januari 2015, Mathur ditembak orang tak dikenal di depan rumahnya, Jalan Teuku Umar, Bangkalan. Teror itu bukan yang pertama dialami Direktur Centre For Islam dan Democration Studi itu. Sebelumnya, kaca rumahnya juga pernah dipecah orang tak dikenal. Bahkan mobilnya sempat berusaha dibakar oleh sekelompok orang misterius. SMS bernada ancaman juga kerap diterima Mathur.

Mathur selama ini dikenal lantang menyuarakan perlawanan terhadap korupsi. Salah satunya yang melibatkan Ketua DPRD Bangkalan yang kini mendekam di tahanan KPK, Fuad Amin Imron. Tercatat pada 2010, Mathur pernah melaporkan kasus dugaan korupsi mantan Bupati Bangkalan dua periode itu dalam proyek pembangunan Pelabuhan Madura Industrial Seaport City di Kecamatan Socah.

Dia juga pernah melaporkan kasus dugaan korupsi Fuad Amin terkait proyek pengaspalan Jalan Bujuk Sarah di Desa Martajesah. Dua perkara itu dilaporkan ke KPK dan terus dikawal Mathur. Terkait dugaan keterlibatan Fuad, pengacaranya, Bakhtiar Pradinata mengatakan, secara logika tidak mungkin Fuad yang berada di tahanan KPK bisa menginstruksikan penembakan itu.

"Tahanan KPK itu selama ini dikenal superketat,’’ katanya.

Dia menyebut sejumlah pihak ikut bermain memanfaatkan situasi ini untuk menyudutkan Fuad Amin dan keluarganya.Pihaknya juga mendorong polisi segera mengusut perkara itu.[wid]




Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya